Fakta Baru Penemuan Kerangka Manusia Dalam Septic Tank di Bantul

Round-Up

Fakta Baru Penemuan Kerangka Manusia Dalam Septic Tank di Bantul

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 25 Des 2019 08:56 WIB
Garis polisi terpasang di sekitar septic tank lokasi penemuan kerangka manusia di Bantul. (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul - Polisi terus menyelidiki penemuan kerangka manusia dalam septic tank di Bantul. Sejumlah fakta baru terungkap.

Dari hasil autopsi RS Bhayangkara Polda DIY, diketahui kerangka itu berjenis kelamin perempuan.

"Dari pemeriksaan, sementara jenis kelamin (kerangka manusia di dalam septic tank) perempuan," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya melalui pesan singkat kepada detikcom, Selasa (24/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umurnya diperkirakan 20 sampai dengan 40 tahun, dan tinggi (badan) 153 sampai dengan 163 cm," sambungnya.


Riko mengungkap kerangka tersebut hingga kini masih berada di RS Bhayangkara Polda DIY. Hasil pemeriksaan sementara dokter, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada kerangka tersebut.

Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi di antaranya pemilik rumah di mana septic tank lokasi penemuan kerangka itu berada, Waluyo, dan keluarga menantu Waluyo, Ayu Selisa yang hilang sejak 2009.

"Dan hari ini juga dilakukan komunikasi dengan orangtua Ayu Selisa yang informasinya anaknya hilang itu," jelas Riko.


Riko mengungkapkan kondisi orang tua Ayu Selisa tak sehat sehingga petugas harus mendatanginya untuk pemeriksaan. Polisi akan memeriksa DNA keluarga Ayu Selisa.

"Dokter (RS Bhayangkara Polda DIY) meminta untuk dilakukan tes DNA (kepada keluarga Ayu Selisa), sebagai pembandingnya. Dan penyidik akan melakukan tes DNA orang tua Ayu Selisa itu," ucap Riko.

Diberitakan sebelumnya, kerangka itu awalnya ditemukan oleh pekerja yang sedang memperbaiki saluran septic tank milik Waluyo (62) yang berada di Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Minggu (22/12) sore. Usai dievakuasi, kerangka tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY dan diautopsi keesokan harinya.

Para tetangga mengungkapkan kecurigaan ada hubungan antara kerangka itu dengan sosok menantu Waluyo yakni Ayu Selisa yang hilang secara misterius.


Ketua RT 07, Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Bantul, Suparno (50) bercerita bahwa menantu Waluyo yang akrab disapa Selisa itu hilang pada 2009.

Suparno melanjutkan, suami Selisa yakni Edi Susanto meninggal dengan cara gantung diri beberapa waktu kemudian. Edi meninggalkan wasiat yang berisi ingin menyusul Selisa dan neneknya.

"Wasiat itu intinya berisi 'pak, mak, aku arep nyusul mbok tua" (pak buk saya mau menyusul nenek sama istri saya). Nah, itu kan jadi kecurigaan (di bagian) 'nyusul istri saya itu'. Apalagi selama ini tidak ada yang tahu dia (Selisa) di mana," ujar Suparno saat ditemui di tempat jualannya, Pasar Niten, Dusun Geneng, Desa Panggungharjo, Bantul.

Halaman 2 dari 2
(rih/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads