"Gantung diri ada surat wasiatnya, mungkin terungkap dari situ. Ada pesan di situ dari kepolisian mungkin ada dugaan itu mungkin terus dikembangkan," ucapnya.
"Wasiat itu intinya berisi 'pak, mak, aku arep nyusul mbok tua (pak, buk saya mau menyusul simbah) sama istri saya. Nah, itu kan jadi kecurigaan (maksud) 'nyusul istri saya itu', apalagi selama ini tidak ada yang tahu dia (Seli) di mana," sambung Suparno.
Selain itu, Suparno mengungkap pascameninggalnya Edi, keluarga Selisa sempat menanyakan keberadaan anaknya. Bahkan, beberapa hari kemudian orangtua Selisa mendatangi Waluyo untuk menanyakan keberadaan anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi dari informasi, ibunya (Selisa) itu pernah mimpi kalau anaknya ada di daerah situ septic tank milik Waluyo)," katanya.
"Tapi nunggu kepastian apakah itu kerangka Seli atau bukan kan belum tentu. Tapi kemungkinan besar, kan iya," sambung Suparno.
Suparno menjelaskan Edi dan Selisa menikah pada 2006 silam. Setelah menikah keduanya kerap tinggal di rumah Waluyo dan sesekali tinggal di kediaman Selisa di Kota Yogyakarta.
"Dan setahu saya keduanya nggak pernah cekcok ya. Tapi kalau Edi ditanyai warga ke mana istrinya? Dia (Edi) jawabnya sudah cerai, jadi warga ya tahunya tidak kelihatan itu karena sudah cerai," ucapnya.
Suparno melanjutkan, bahwa selama hidupnya Edi adalah pribadi yang tidak pernah neko-neko dan kerap berinteraksi dengan warga setempat. Namun, Edi kerap tidak ada berada di rumah karena bekerja serabutan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini