Rekahan tanah itu juga melewati beberapa pekarangan warga. Pada titik tertentu terdapat beberapa lubang penurunan tanah dengan diameter bervariasi dari 5 hingga 15 sentimeter.
"Jarak terdekat lokasi penurunan tanah dengan permukiman warga sekitar 40 meter," beber Bambang.
Sekitar 150 meter dari lokasi tanah amblas, di Dusun Platar, Desa Pijiharjo, Manyaran sempat mengalami penurunan tanah dengan panjang dan lebar 2,5 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter pada 2018 lalu. Saat itu sudah dilakukan penimbunan meskipun masih terlihat ada cekungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan beberapa sumur warga juga berpotensi mengalami penurunan debit air. Selain itu, pada lahan pertanian yang terdampak, berdasarkan laporan pemilik tanah, mengalami penurunan produksi dan kehilangan periode masa tanam.
![]() |
Bambang meminta masyarakat agar tidak beraktivitas di sekitar lokasi. Sebab, masih ada potensi penurunan tanah di lokasi lain. Saat ini, untuk mengantisipasi daerah di sekitar lokasi dibuatkan pagar pembatas, dan dilakukan penutupan rekahan tanah agar tidak kemasukan air.
"Kami membuat surat yang ditujukan kepada Badan Geologi Bandung dan ESDM Provinsi Jateng untuk dilakukan kajian teknis," jelasnya.
(ams/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini