Keluhan diduga keracunan mulai muncul pada Kamis (5/12) pagi. Siang harinya, Pemdes Karangsari langsung mengubah ruangan yang semula untuk kerja perangkat desa menjadi ruang layanan kesehatan.
"Ya ruangan ini semula ruang aktivitas perangkat desa, kami ubah menjadi layanan kesehatan korban keracunan," kata Kepala Desa Karangsari, Dasuki, kepada detikcom, Jumat (6/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, hal ini untuk mempermudah layanan kesehatan warga korban keracunan makanan. Sedangkan layanan administrasi desa tetap dilakukan, hanya sementara waktu dipindah ke aula balai desa.
![]() |
Pantauan di Balai Desa Karangsari pada Jumat (6/12) pagi hingga sore, ruangan perangkat desa tersebut diisi oleh petugas medis dari Puskesmas Pulosari, lengkap dengan obat-obatan dan infus. Disediakan pula sebuah ruangan yang berfungsi untuk memberikan pertolongan pertama medis bagi warga. Dua mobil ambulans juga disiagakan untuk mengantar warga yang dirujuk ke rumah sakit atau puskesmas rawat inap.
"Semuanya darurat, yang terpenting warga mendapatkan penanganan pertolongan pertama dengan cepat, itu menjadi prioritasnya dulu," imbuh Dasuki.
Para perangkat desa juga tidak tinggal diam. Dengan mobil operasional desa, mereka melakukan patroli ke rumah-rumah warga untuk membantu mengantar ke posko kesehatan di Balai Desa Karangsari.
"Ya kami lakukan patroli ke rumah-rumah, agar dengan cepat menolong warga kami dengan kendaraan desa," ujarnya.
![]() |
Posko kesehatan di Balai Desa Karangsari ini memang bukan menjadi lokasi rawat inap bagi warga korban keracunan. Posko ini hanya untuk memberikan pertolongan pertama.
"Kami melakukan penanganan pertama dan kami observasi. Bila kondisi membaik pasien diantar pulang, bila hasil observasi memburuk akan dirujuk ke rumah sakit terdekat," kata petugas Puskesmas Pulosari, Listiana Sari.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini