Detik-detik Tewasnya Mahasiswa UIN Usai Terperosok ke Sumur Saat Jadi Imam

Detik-detik Tewasnya Mahasiswa UIN Usai Terperosok ke Sumur Saat Jadi Imam

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 02 Des 2019 16:43 WIB
Musala Pesantren Ilmu Giri Bantul, lokasi mahasiswa meninggal terperosok sumur saat jadi imam, Senin (2/12/2019). Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul - Saksi mengungkapkan detik-detik terperosoknya mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sirajul Milal (22), ke dalam sumur saat mengimami salat Isya di musala Pesantren Ilmu Giri, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Wardoyo (35), warga setempat sekaligus saksi yang menolong Milal mengaku awalnya tidak ada yang aneh pada lantai musala yang dipakai untuk salat berjemaah itu.

Saksi menceritakan kejadian bermula saat ia beristirahat di rumah usai membersihkan Pesantren Ilmu Giri. Hal itu karena lokasi tersebut hendak dipergunakan untuk makrab mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Sabtu (30/11) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat terjadi kecelakaan itu saya di rumah, baru saja saya istirahat tiba-tiba teman-teman mahasiswa ke sini minta tolong, katanya ada yang terperosok, gitu. Nah, tanpa pikir panjang saya langsung lari ke TKP," katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (2/12/2019).


Pria yang bertugas membersihkan lokasi tersebut melanjutkan, sesampainya di musala ia mendengar teriakan para mahasiswa yang meminta tali. Ternyata, hal itu karena korban terperosok ke dalam sumur yang ada di bawah tempat imam.

"Sampai sana ada yang bilang tali-tali, sepintas di pikiran saya itu bagaimana kalau pakai selang elastis terus ditarik, setelah menarik selang itu saya langsung turun. Padahal saya nggak bisa renang, refleks saja saya saat itu," katanya.

"Terus saya turun pakai selang, dan ternyata saat kena air itu licin. Karena itu, saya minta bantuan warga. Terus ada warga yang datang membantu saya pakai tambang agar lebih kencang (tali yang dipakai menuruni sumur)," imbuhnya.


Setelah tali kencang, Wardoyo langsung berupaya menuruni sumur berisi air. Namun, karena kedalaman air mencapai 3,15 meter membuatnya kewalahan dan beberapa kali naik ke mulut sumur untuk menghela napas.

"Saya pikir cetek, ternyata cukup dalam itu (kedalaman air di dalam sumur). Terus saya sampai 3 kali ambil napas dan turun lagi, akhirnya yang ketiga kali itu saya sempat nyentuh (tubuh) korban," ucapnya.

Karena kelelahan, Wardoyo pun meminta bantuan mahasiswa yang bisa berenang. Hal itu untuk mengevakuasi korban yang berada di dalam sumur.

"Lalu saya teriak ada yang bisa berenang? Ternyata ada, saya bilang ke dia (mahasiswa) untuk ambil napas panjang dan turun. Setelah dia turun tiba-tiba langsung membawa naik korban dan langsung saya ikat pakai tali untuk dinaikkan ke mulut sumur," ucapnya.

Setelah berhasil menaikkan ke mulut sumur, korban lantas dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil ambulans.

Terkait kondisi korban, Wardoyo mengaku tidak mengetahui pasti karena ia sangat kelelahan dan kondisi fisiknya sangat lemah.


"Kalau posisi saya sudah ngos-ngosan, saya sesak dan kedinginan itu mas. Terus saya ke klinik yang ada di SPN (Selopamioro) untuk minta pertolongan medis," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads