Wakapolda Jateng Brigjen Ahmad Luthfi mengatakan jajarannya melakukan pemeriksaan terhadap orang dan barang bawaan yang berkunjung ke kantor polisi.
"Hanya diperketat, jadi lebih selektif, prioritas kepada orang dan barang yang masuk ke wilayah kita," kata Ahmad, di Mako Brimob Srondol, Kamis (14/11/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut tidak kemudian membatasi ojek online yang masuk ke kantor polisi hanya karena pelaku bom di Medan memakai seragam ojek online. Ahmad mengatakan pihaknya tetap berusaha humanis.
"Kalau kita batasi (ojek online), sudah zona tendensius," jelas Ahmad.
"Jadi penjagaannya sama saat masuk ke mako, tanpa mengurangi humanis yang kita lakukan," imbuhnya.
Di Mapolda Jateng, pengamanan terlihat seperti biasa, bagi warga yang datang diarahkan lapor ke pos penjagaan dan memperlihatkan identitas. Di Mapolrestabes Semarang juga sama, akan tetapi gerbang samping ditutup sehingga hanya ada satu akses keluar masuk.
"Iya (gerbang dekat SKCK ditutup). Itu tempat pelayanan publik, SKCK," kata Wakapolrestabes Semarang AKBP Enrico Silalahi.
Enrico juga mengatakan pengamanan di mako lebih diperketat termasuk di Polsek meski tidak mempertebal personel keamanan.
![]() |
Sementara itu di Mapolsek Pedurungan, Semarang, dilakukan sistem buka tutup palang untuk pengunjung yang datang.
Kapolsek Pedurungan AKP Eko Rubianto mengatakan pengamanan tersebut sebenarnya merupakan hal rutin. Hanya saja lebih diperketat namun tetap tidak mengganggu pelayanan.
"Sebenarnya ini rutin, tapi diperketat menyusul adanya aksi di Medan," kata Eko.
(alg/rih)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini