Polemik Celana Cingkrang, Buya: Mari Pakai Pakaian Nasional

Polemik Celana Cingkrang, Buya: Mari Pakai Pakaian Nasional

Pradito Rida Pertana - detikNews
Senin, 11 Nov 2019 02:17 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Sleman - Polemik pemakaian celana cingkrang dan cadar di lingkungan perkantoran mendapat tanggapan dari Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif. Buya mengajak pegawai untuk memakai pakaian nasional saat bekerja.

"Sesungguhnya dari sudut hak asasi biasa saja ya. Tapi kan itu (pemakaian celana cingkrang dan cadar) sebuah simbol dari sebuah paham yang kalau nggak hati-hati bisa berbahaya," kata Buya saat ditemui di Jalan Ringroad Barat, Dusun Turusan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (10/11/2019) malam.

Berbahaya, kata Buya karena terkadang ada ideologi tertentu yang membuat pegawai mengenakan celana cingkrang dan cadar saat bekerja di kantor Pemerintahan. Terlebih, berkaca dari kejadian yang menimpa mantan Menkopolhukam, Wiranto.

"Karena ada ideologi di belakang itu, ideologi itu bisa macam-macam, tapi ndak semua juga (yang mengenakan celana cingkrang menganut ideologi lain), sebagian damai juga. Tapi sebagian lagi seperti yang menikam pak Wiranto itu kan sudah teror, jadi memang kita harus hati-hati," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaca dari hal tersebut, Buya mengajak para pegawai yang masih mengenakan celana cingkrang dan cadar di lingkup kantor Pemerintahan untuk mengenakan pakaian yang sudah tertuang pada peraturan setiap instansi.

"Kalau saya, mari pakai pakaian yang nasional saja, tidak macam-macam itu (celana cingkrang dan cadar). Karena kita kan sudah punya kultur sendiri, tradisi sendiri, ndak usah tiru-tiru orang lain lah," kata Buya.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads