Dalam penutupan lokalisasi itu diberikan juga tali asih sebesar Rp 5 juta per orang. Salah seorang pekerja di lokalisai Sunan Kuning, Ayu mengaku memang terpukul dengan ditutupnya lokalisasi karena ia harus mencari pendapatan lain untuk menghidupi empat anaknya.
"Belum tahu habis ini mau apa. Mau pulang dulu ke Temanggung, menenangkan diri. Ya harapan saya kami sudah diberi pekerjaan lain begitu keluar dari sini," kata Ayu.
Diberitakan sebelumnya, Lokalisasi Argorejo atau Sunan Kuning berdiri sejak 1966. Pemerintah Kota Saat itu memang membangun lokalisasi untuk memusatkan pekerja seks yang menjajakan diri di penjuru kota. Namanya kemudian berubah menjadi Resosialisasi Argorejo karena ada upaya mengentaskan para Wanita Pekerja Seks (WPS) dengan pelatihan dan program menabung.
(alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini