"Kami melakukan pengambilan sampel darah terhadap unggas yang tersisa yang ada di lingkungan ini. Sampel fases, darah sampel peralatan di lingkungan dan sampel bulu unggas kami bawa untuk diperiksa di lab kami," ujar salah seorang anggita tim, drh Nurokhmi Farhani kepada wartawan Kamis (17/10/2019).
Selain Nurokhmi, ada dua orang lainnya dalam tim ini yakni Moh Afdal Darul dan Setyo Nugroho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka kemudian juga memberi vaksin dan mengambil sampel darah terhadap unggas yang masih hidup di tempat milik Kasan warga RT 05 RW 01 Kelurahan Keturen, Tegal Selatan, Kota Tegal.
Petugas Lab Ditjen PKH Balai Besar Veteriner, Mohamad Afdal Darul menambahkan pemeriksaan sampel ini untuk mengetahui jenis virus yang menyerang unggas di Kota Tegal. Hasil pemeriksaan sampel bisa diketahui pada tujuh hari setelah pemeriksaan.
"Investigasi kami dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta untuk memastikan jenis virus yang menjangkit setelah mendapat laporan dari Dislatan Kota Tegal," tandasnya.
Halaman 2 dari 1
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini