"Kami belum bisa memutuskan itu (apakah M masih bisa bersekolah di MTs An-Nur). Tadi pagi saya mau ketemu orang tuanya, tapi belum sempat karena harus ke Polres (Bantul)," kata Subakir saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/10/2019).
"Tapi hari ini saya akan menemui (orang tua M) untuk membesarkan hatinya, karena ini anak baik, dan ini (perkelahian yang menewaskan R) betul-betul musibah," imbuh Subakir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait status M di MTs An-Nur, Subakir menyerahkan kepada orang tuanya. "Itu nanti terserah orang tua (M), istilahnya memberi kemerdekaan ke orang tua," ujarnya.
Namun, untuk kebaikan bersama, ia menyarankan agar sementara waktu ini orang tua M membawa anaknya pulang ke kampung halamannya di Kalimantan. Hal itu untuk meredam dampak psikologis yang dialami oleh M pasca-kejadian kemarin.
"Barangkali pertimbangan psikologis mungkin juga perlu dipikirkan ya, karena mungkin nanti ada teman-temannya (M) bercanda, kemudian mengatai yang gimana-gimana, kan kasihan anaknya, apalagi masih kecil dan trauma gitu," ucapnya.
"Karena itu, kami sarankan untuk sementara anaknya diajak pulang dulu, sama-sama berpikir, cooling down istilahnya. Sini (pihak MTs) juga menimbang gimana baiknya, kemudian orang tuanya nanti mempertimbangkan bagaimana yang terbaik bagi anak (M)," imbuh Subakir.
Simak juga video "KPAI Bentuk Tim Terpadu Cegah Pelibatan Anak dalam Demo" :
(rih/rih)