"Kejadian sekitar jam 11 (Senin, 14/10 siang) di dalam kelas VII, pas pergantian jam. Jadi pas tidak ada guru saat itu," ujar Kepala MTs An-Nur Bantul, Subakir, kepada wartawan di kantornya, Kampung Ngrukem, Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Bantul, Selasa (15/10/2019).
Subakir menjelaskan perkelahian keduanya diawali dari saling ejek. Dalam perkelahian itu, M mengepalkan tangan kanannya, lalu diayunkan hingga mengenai rusuk sebelah kanan R. Terkena pukulan tersebut, R langsung tersungkur di lantai kelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya bercanda, gojek seperti itulah, lalu kejadian itu (perkelahian). Dari keterangan saksi-saksi, dia (M) hanya memukul pakai tangan kosong dan sekali saja, lalu (R) jatuh, terus muntah, tapi tidak pingsan," katanya.
Karena R terus mengalami muntah-muntah, temannya melaporkan kejadian itu kepada wali murid dan dilanjutkan dengan membawa R ke Pondok Pesantren An-Nur. Mengingat kondisi R yang belum membaik, wali murid segera membawanya ke Puskesmas I Sewon untuk mendapat penanganan medis.
"Tapi sampai Puskesmas katanya (R) sudah ndak ada. Dari Puskesmas menduga meninggalnya pas di perjalanan (ke Puskesmas Sewon I)," ujar Subakir. (sip/sip)