Beberapa orang tua calon siswa sempat mendatangi SMA N 4 Semarang yang ada di Gedawang Banyumanik Semarang untuk mempertanyakan hal itu. Salah satu orang tua siswa, Herman, mengatakan terus memantau nama anaknya selama jadwal pendaftaran. Dia terkejut nama anaknya sudah ada di SMA N 1 Purwantoro, Wonogiri.
"Ini gimana sistemnya? Padahal jarak rumah saya dengan SMA 4 hanya 0,8 kilometer," kata Herman, Jumat (5/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Orang tua lainnya, Meitasari, mengatakan setahu dia ada 39 pendaftar di SMA N 4 Semarang yang terlempar ke SMA N 1 Purwantoro Wonogiri. Dia pun bingung karena tadinya ingin anaknya sekolah dekat rumah tapi sekarang justru ke luar kota.
"Ya jelas sedih banget. Niat awalnya mau ke dekat rumah ini malah ke Wonogiri," ujar Meitasari.
Berbagai tanggapan dikeluarkan para orang tua siswa, ada yang masih berusaha mendaftarkan di SMA lain di Kota Semarang di hari terakhir pendaftaran ini dan ada juga yang langsung memilih untuk beralih ke SMK atau SMA swasta.
"Saya enggak mau lah anak saya sekolah di Wonogiri. Ya ini satu-satunya cara ke SMK Kartini," pungkas Meitasari.
Untuk diketahui, sistem zonasi seharusnya akan mendistribusikan calon siswa ke sekolah lain sesuai zonasi jika sekolah pilihan tidak bisa menampung. Untuk kuota penerimaan pun sudah diatur yaitu 60 persen zonasi murni, 20 persen prestasi dalam zonasi, 15 persen prestasi luar zonasi, dan 5 persen perpindahan tugas orang tua.
Sementara itu, operator administrasi PPDB SMAN 4 Semarang, Eko Sarwadi, mengatakan pihaknya hanya bisa menampung pengaduan dan meneruskan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jateng. Terkait keluhan anak yang terlempar ke Wonogiri menurutnya itu sistem dan di luar kewenangan sekolah.
"Itu sistem, bahwa anak tersebut misal memilih empat sekolah jika tidak diterima maka sistem akan mencari solusi. Jarak itu di luar kewenangan kami, itu sistem," kata Eko.
Simak Juga ' Gegara PPDB Zonasi, Orang Tua Ubah Alamat KK ':
(alg/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini