Kecelakaan antara Toyota Avanza B 157 NIK dengan bus Rosalia Indah bernomor polisi AD 1451 DF terjadi di ruas jalan nasional Boyolali-Salatiga di Desa Klero, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
Ketujuh korban tewas adalah Imam Sholahuddin (44) serta Masyhuda Zainudin (64), M Affandi (61), Sutarsih (61), Umi Hanik (57), dan Muslikah (64). Kemudian satu lainnya bernama Diyah Sriwulandari (24) warga Jombang, Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tadi bersama Tim Traffic Accident Analysis sudah melakukan perekaman gambar dengan 3D Scanner. Hasil perekaman nanti bisa menggambarkan kronologis kejadian perkara," ujar Agus Nugroho kepada awak media di Mapolsek Tengaran, Kabupaten Semarang, Senin (24/06/2019) sore hari.
Ia menambahkan, pihaknya akan bekerja secara optimal untuk menyelesaikan proses hukum laka ini. Nantinya, Polri akan mengundang pihak-pihak yang berpotensi untuk dijadikan saksi ahli.
"Kami akan profesional dalam bekerja menyelesaikan kasus ini. Sampai saat ini, kami belum menentukan tersangka," ungkapnya.
"Dugaan kami, sopir avanza mengalami micro sleep, hingga oleng dan keluar dari lajur. Namun ini masih dugaan, karena kami masih melakukan pendalaman saksi. Kami akan mengundang Agen Pemegang Merk (APM) untuk dimintai keterangan oleh penyidik," lanjut Agus.
Agus menghimbau agar para pengguna jalan berhati-hati dan para petugas tetap siaga untuk mengedukasi dan melakukan tindakan edukasi kepada para pengguna jalan.
"Kita semua berduka, tujuh orang keluarga kita meninggal dunia dalam kejadian ini. Semoga hal ini tidak terulang kembali. Untuk para petugas di lapangan harus selalu tegas dalam melakukan tindakan saat ada pelanggaran dan mengedukasi para pengguna jalan agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban selama berkendara," pungkas Agus.
(bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini