Salah satunya di SMA N 2 Semarang, Sendangguwo, Pedurungan, Semarang. Pembuatan akun digelar di aula dan di luar berkerumun para calon siswa yang ditemani walinya.
Salah seorang orangtua siswa, Arwani, warga Pedurungan Kidul mengaku datang sejak pukul 06.00 WIB sebelum loket dibuka. Ia mendahului bukanya loket karena khawatir kalau anaknya tidak bisa mendaftar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ada orangtua yang rela menunggu sejak pukul 04.00 WIB yaitu Ufik Kurniasih, warga Genuk. Ia malah mendapat informasi siapa paling cepat verifikasi dan siapa paling dekat yang bisa diterima.
"Yang kita ketahui siapa cepet, siapa paling dekat, siapa paling tua. Jadi verifikasi dan pengambilan token yang kita ketahui sama memberi pengaruhnya," kata Ufik.
Kepala SMA N 2 Semarang, Yuwana menjelaskan sebenarnya para calon siswa dan orangtua tidak perlu panik saat pengambilan akun karena bisa dilakukan sampai tanggal 28 Juni dan tidak berpengaruh pada pendaftaran.
"Hari ini 24 Juni sampai 28 Juni pengambilan token akun tidak pengaruh ke pendaftaran. Token itu untuk pendaftaran dari rumah bisa, handphone bisa, warnet bisa. Bagi yang belum buat akun bisa dilayani sampai tanggal 28, tidak perlu antre panjang pagi-pagian. Penting itu tanggal 1-5 Juli, pendaftaran," jelas Yuwana.
SMA N 2 Semarang membuka 24 loket yang akan melayani pembuatan akun sampai pukul 15.00 WIB setiap harinya. Namun Yuwana menjelaskan jika jam 15.00 lebih masih ada yang antre akan tetap dilayani.
"Kami sudah informasikan dan sosialisasikan, tapi kok ini datang banyak. Tapi kami tetap layani sepenuhnya," ujarnya.
![]() |
Terkait banyaknya calon siswa yang datang berbondong-bondong di hari pertama pengambilan token, Yuwana mengaku sempat dengar ada salah info di luar yang menyebut setiap hari hanya membuka kuota 100 orang yang dilayani. Hal itu jelas dibantah Yuwana.
"Sebenarnya tidak perlu buri buru-buru. Mungkin efek ramai di Jatim ya, ada isu juga di luar (tentang) hanya melayani 100 orang," katanya.
Tidak hanya di SMA N 2 Semarang, di SMA Negeri lain seperti SMA N 6, SMA N 1, SMA N 3, dan lainnya juga terdapat para calon siswa yang mengantre. (alg/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini