Dampak Zonasi, Belasan SMP Tak Favorit di Purworejo Kekurangan Siswa

PPDB 2019

Dampak Zonasi, Belasan SMP Tak Favorit di Purworejo Kekurangan Siswa

Rinto Heksantoro - detikNews
Jumat, 21 Jun 2019 10:06 WIB
Suasana pendaftaran siswa baru di salah satu SMP di Purworejo (Foto: Rinto Heksantoro/detikcom)
Purworejo - Sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP di Purworejo, Jawa Tengah, tahun ini menyisakan masalah. Beberapa sekolah favorit diserbu calon siswa, di sisi lain belasan sekolah kekurangan calon peserta didik.

PPDB untuk SMP di Purworejo telah ditutup Kamis (20/6) kemarin. Diketahui, belasan sekolah masih kekurangan calon peserta didik lantaran sebelumnya calon siswa lebih memilih sekolah favorit karena sistem zonasi yang dianggap lebih menguntungkan.

Untuk menanggulangi masalah kekurangan siswa tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Purworejo memperpanjang masa PPDB pada Jumat (21/6/2019) hari ini. Pertambahan satu hari untuk pendaftaran calon siswa baru ini diharapkan bisa untuk memenuhi kuota yang telah ditentukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini dampak dari zonasi sehingga masih ada sekolah yang kekurangan calon siswa. Untuk itu hari ini kami perpanjang satu hari untuk pendaftaran kembali," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Purworejo, Sukmo Widi Harwanto, Jumat (21/6/2019).


Adapun sekolah yang belum memenuhi kuota calon siswa ada sekitar 11 sekolahan antara lain SMP N 25, SMP N 35, SMP N 37, SMP N 42, SMP N 43, SMP N 38, SMP N 24, SMP N 39, SMP N 41, SMP N 29, dan SMP N 30. Dari belasan sekolah tersebut, total kekurangan calon siswa hingga saat ini ada sekitar 424 calon siswa.

"Misal SMP N 35, dari daya tampung 160 baru terisi 69 jadi kurang 91 calon siswa terus SMP N 42 dari daya tampung 96 baru terisi 36 dan kurang 60 lagi, begitu juga untuk sekolahan lain masih ada kekurangan. Kalau total kekurangan sekitar 424 calon siswa," lanjutnya.


Diharapkan dalam sehari ini kuota tersebut bisa terpenuhi. Namun jika belum maka langkah selanjutnya akan dimusyawarahkan kembali.


Smak Blak-blakan Mendikbud: Menjawab Kontroversi Sistem Zonasi (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads