Bawaslu Solo Didemo, Massa Desak Pembentukan TPF Kematian KPPS

Bawaslu Solo Didemo, Massa Desak Pembentukan TPF Kematian KPPS

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Jumat, 10 Mei 2019 17:02 WIB
Demo di depan Bawaslu Surkarta. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Sekelompok orang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bawaslu Surakarta hari ini. Mereka menyampaikan akan menolak pengumuman hasil rekapitulasi penghitungan pemilu oleh KPU.

Massa yang mayoritas mengenakan pakaian putih itu terlihat memadati jalan gang di depan Bawaslu. Sebuah mobil komando terlihat berada di Jalan Wahidin, Laweyan, atau di depan gang Bawaslu.

Beberapa orang terlihat bergantian berorasi di atas mobil komando. Mereka menyampaikan dugaan adanya kecurangan yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, masif dan brutal dalam penyelenggaraan pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menolak pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU. Adili pelanggar kecurangan," kata Edi Lukito, koordinator massa yang menamakan diri Gabungan Presidium Rakyat Bergerak (Gaprak) saat membacakan pernyataan sikap, Jumat (10/5/2019).

Dia membeberkan beberapa indikasi kecurangan, antara lain banyaknya DPT bermasalah hingga jutaan orang. Selain itu ada juga jutaan pemilih memperoleh form C6.


"Selain itu ada surat suara yang dicoblos oleh petugas KPPS. Banyak surat suara tercoblos untuk pasangan 01," ujar Edi.

Demo di depan Bawaslu Solo. Demo di depan Bawaslu Solo. Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom

Selain itu, massa juga mendesak Bawaslu membentuk tim pencari fakta (TPF). Tim diminta menginvestigasi kematian para petugas penyelenggara Pemilu.

Di sela-sela unjuk rasa, perwakilan demonstran diterima masuk ke kantor Bawaslu. Mereka melakukan audiensi bersama Ketua Bawaslu Budi Wahyono.


Budi mengatakan kegiatan masyarakat tersebut sejalan dengan Bawaslu yang bertugas mengawasi jalannya pemilu. Seluruh laporan masyarakat dia terima dan akan ditindaklanjuti.

"Kita kawal Pemilu ini bersama-sama agar berlangsung jujur dan adil. Seluruh laporan akan kami sampaikan ke provinsi dan pusat, karena kita sifatnya hanya menerima laporan," tutupnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads