Dalam orasinya, mulanya Prabowo berterimakasih kepada partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Adil Makmur. Parpol tersebut di antaranya PKS, PAN, Gerindra, Berkarya dan Demokrat.
Tak berhenti di situ, Prabowo juga berterimakasih kepada kader Partai Golkar dan PPP yang turut mendukung pencapresannya. Mereka, kata Prabowo, adalah kader Golkar dan PPP yang setia kepada keadilan-kebenaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terima kasih Golkar, Golkar yang menegakkan kebenaran, Golkar yang membela keadilan, terima kasih. Ini Golkar yang benar," sambung Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra ini.
Pantauan detikcom di Stadion Kridosono Yogyakarta tampak sejumlah massa beratribut Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) yang tak lain organisasi sayap PPP turut menghadiri kampanye terbuka Capres Prabowo.
Adapun suara kader PPP di Yogyakarta memang terbelah. Mereka yang tak mengakui kepengurusan PPP yang sah mendeklarasikan PPP Khittah dan terang-terangan mendukung pencapresan Prabowo Subianto.
Sekjen PPP, Arsul Sani, angkat suara perihal nyanyian Prabowo yang menyeret PPP dalam orasi politiknya di Yogyakarta. Arsul menyebut ucapan Prabowo tak etis karena PPP sudah resmi mendukung Capres Jokowi.
"Dari sisi etika politik seharusnya tidak dia (Prabowo) lakukan. Karena secara legal formal PPP dan Golkar adalah partai pengusung Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf," jelas Arsul kepada wartawan di Jakarta.
Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Wonosobo, Jateng, setelah menyatakan dukungan terhadap Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Alasannya, desakan massa di bawah lebih kuat untuk mendukung paslon 02 tersebut.
Ketua DPD Partai Golkar Wonosobo, Triana Widodo, mengatakan keputusan tersebut setelah dirinya menerima masukan dari para kader di bawah. Dia mengaku tidak bisa membendung aspirasi dari bawah baik tingkat kecamatan maupun desa untuk mendukung pasangan Capres nomor urut 02.
"Banyak masukan dari bawah yang menginginkan dukungan dialihkan ke Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Puncaknya, dideklarasikan dengan Prabowo di Yogyakarta tadi malam," terangnya saat dihubungi detikcom, Senin (8/4).
Namun buntutnya, Triana dipecat dari posisinya sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Wonosobo, Jawa Tengah.
Ketua Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD II Partai Golkar Wonosobo.
Triana mengaku siap menerima keputusan itu. Namun dia merasa tetap menjadi kader Golkar.
"Saya tetap menjadi kader Partai Golkar ini hanya beda pandangan tentang pemilihan presiden. Untuk itu saya minta kader Partai Golkar di Wonosobo tetap solid," tuturnya didampingi seluruh PK dan Pindes Golkar Wonosobo di rumahnya, Senin (8/4) malam.
Sedangkan DPP Partai Golkar menegaskan mereka mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
"Kebijakan Partai Golkar secara resmi telah mendukung pencalonan Pak Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres 2019," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (8/4).
Ace menuding pernyataan Prabowo sebatas klaim. Dijelaskannya, keputusan Golkar untuk mendukung Jokowi sudah diputuskan lewat rapimnas pada 28 Juli 2016 dan ditegaskan di munaslub pada Desember 2017.
"Prabowo mengklaim yang tidak benar," ujar Ace yang juga tercatat sebagai juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
Tonton juga video Kupas Gaya Bahasa Jokowi Vs Prabowo Jelang Final Pilpres:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini