"Hari ini, kita tindaklanjuti adanya laporan itu (penganiayaan). Kita datangi sekolah dan kejadian perkara yang berada di belakang sekolah, kantin,"ujar Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Hanafi, Selasa (26/2019).
Selain itu, polisi juga sudah memanggil dan meminta keterangan para pelaku, korban dan saksi-saksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira ini sejauh mungkin akan menyelesaikan dengan baik karena ini menyangkut anak-anak mereka masih pelajar masih punya masa depan," ujar Hanafi.
Laporan polisi atas kasus ini disampaikan oleh paman korban, Slamet Nurudin. Slamet berharap dengan dilaporkannya para pelaku ke polisi akan memberi efek jera.
"Harapannya dengan pelaporan ini, alasan kami bertujuan kalau kasus hanya damai di tingkat sekolahan saya takutnya di belakang hari pelakunya belum jera," tutur Slamet.
Diwawancara terpisah, Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 01 Pekajangan, Pekalongan Bagian Kesiswaan, Dewi Masito mengatakan bahwa pengeroyokan ini diawali dengan para senior atau pelaku yang tak menyukai kondisi fisik korban yang istimewa.
"Para pelaku ini, tidak mengetahui kondisi korban yang matanya juling, jadi dikira melotot sama seniornya," kata Dewi saat berbincang dengan detikcom di kantornya.
"Saat kejadian saya mendapatkan laporan dan langsung saya ke lokasi. Saya bawa keempatnya ke kantor untuk meluruskan persoalan, sebelum akhirnya saya bawa korban ke Puskesmas," katanya. (sip/sip)