Dituduh Melotot, Siswa SMA di Pekalongan Dikeroyok Senior

Dituduh Melotot, Siswa SMA di Pekalongan Dikeroyok Senior

Robby Bernardi - detikNews
Selasa, 26 Feb 2019 15:18 WIB
Waka SMA Muhammadiyah 01 Bagian Kesiswaan, Dewi Masito. Foto: Robby Bernardi/detikcom
Pekalongan - Tiga orang siswa senior SMA Muhammadiyah 01 Pekajangan, Pekalongan mengeroyok seorang adik kelas berinisial MZ. Aksi mereka diawali dari para pelaku yang merasa dipelototi korban.

"Para pelaku ini, tidak mengetahui kondisi korban yang matanya juling, jadi dikira melotot sama seniornya," kata Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 01 Pekajangan, Pekalongan Bagian Kesiswaan, Dewi Masito, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (26/2/2019).

"Saat kejadian saya mendapatkan laporan dan langsung saya ke lokasi. Saya bawa keempatnya ke kantor untuk meluruskan persoalan, sebelum akhirnya saya bawa korban ke Puskesmas," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diwawancara terpisah, MZ mengaku dirinya dianiaya oleh ketiga temannya saat jam istirahat di kantin sekolah. Mz yang sedang berada di depan kelas diajak ketiga pelaku area kantin yang berada di belakang sekolah.

"Saya diajak ke belakang dan ditanya kenapa mukanya (bagian mataya) seperti ini, katanya banyak teman yang tidak suka," kata MZ kepada detikcom.

MZ kemudian menjelaskan kepada para seniornya itu bahwa wajah dan matanya memang sudah seperti itu sejak lahir.

"Saat saya mau pergi tiba-tiba ada salah satu pelaku yang mukul disusul teman-teman lainnya mengkeroyok saya," jelasnya.

MZ mengaku saat dilakukan pengeroyokan tersebut, bagian mata, wajah dan perut menjadi sasaran.

"Di bagian sini (mata) ada pembuluh dara yang pecah sama pengumpalan darah di mata. Sudah diobatin pihak sekolah dan obat sendiri di rumah sakit," kata MZ.


Paman korban, Slamet Nurudin menambahkan saat melihat kondisi keponakanya babak belur dan luka di bagian mata, dia kemudian melaporkan pengeroyokan tersebut ke polisi, kemarin

"Saya telah melaporkan dan pengaduan atas apa yang terjadi pada ponakan saya yang dikeroyok kakak seniornya di sekolah," katanya.

Diharapkan dengan pelaporan ini agar para pelaku jera tidak merambah ke persoalan lainnya.

Dewi menambahkan kasus ini masih dalam progres musyawarah kekeluargaan.

"Masih kita usahakan. Kalau sanksi ketiganya, jelas kami lakukan. Sementara ini kami lakukan skorsing dulu," imbuh Dewi.

Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Hanafi, menjelaskan bahwa olah TKP sudah dilakukan.

Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Hanafi.Kapolsek Pekalongan Barat, Kompol Hanafi. Foto: Robby Bernardi/detikcom


"Kami menindaklanjuti untuk memanggil dan memintai keterangan semua yang terlibat termasuk saksi-saksi," jelas Hanafi.

Namun demikian, Hanfi mengatakan pihaknya masih mengutamakan penyelesian secara kekeluargaan mengingat para pelaku masih butuh bimbingan orangtua dan gurunya .

"Saya kira ini sejauh mungkin akan menyelesaikan dengan baik karena ini menyangkut anak-anak mereka masih pelajar masih punya masa depan," pungkasnya . (sip/sip)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads