Ditemui detikcom, mantan Ketua JAT, Muhammad Sholeh Ibrahim, menampik kemungkinan tersebut.
"JAT sudah nggak ada sejak 2014. Tepatnya tanggal 25 Ramadan waktu itu," ujar Sholeh di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mukmin, Ngruki, Grogol, Sukoharjo, Senin (21/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, JAT beberapa kali dinilai bertanggung jawab atas insiden terkait terorisme. Salah satunya ialah kasus yang membuat Abu Bakar Ba'asyir dipidana 15 tahun penjara karena terbukti mendanai pelatihan kegiatan terorisme di Aceh.
Tahun 2014, JAT bubar karena perbedaan pendapat antaranggotanya mengenai ISIS, ketika Ba'asyir dipenjara. Anggota JAT kemudian mendirikan organisasi lain, seperti Jamaah Ansharusy Syariah (JAS).
Sejak 2014 itu pun, Sholeh mengaku tidak lagi berkegiatan atas nama kelompok JAT. Dia lebih memilih mengajar di Ponpes Al-Mukmin.
"Sekarang ya cuma mengajar saja di ponpes," ujar pria yang menjabat Wakil Direktur Bidang Sarana Ponpes Al-Mukmin itu.
Begitu pula Abu Bakar Ba'asyir setelah bebas nanti. Sholeh meyakini Abu Bakar Ba'asyir akan lebih banyak beristirahat. Bahkan kegiatan dakwahnya pun tak lagi seperti dahulu.
"Mungkin beliau hanya akan memberikan arahan kepada para asatid (para ustaz), beliau masih kita butuhkan. Karena fisik beliau saya pikir tidak bisa (seperti dulu). Jadi mungkin hanya memberikan arahan kepada para guru-guru, para amir," pungkasnya. (sip/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini