Puluhan desa di 9 kecamatan terendam banjir. Di Kecamatan Adimulyo beberapa desa terendam air antara lain Desa Meles, Karangkemiri dan Plarangan. Sedangkan di Kecamatan Kebumen yang terendam adalah Desa Bumirejo, Sumberadi dan Jatisari. Dua Desa di Kecamatan Kutowinangun yakni Karangsari dan Kuwarisan ikut tergenang.
Hingga sore hari, banjir pun terus meluas. Desa Buayan, Karangmalang dan Rangkah di Kecamatan Buayan juga terendam. Selain desa tersebut, masih ada desa lain yang juga terkena banjir seperti di Kecamatan Ayah ada Desa Ayah, Pasir, dan Demangsari. Kemudian di Kecamatan Sruweng ada Desa Karang Pule.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banjir setinggi 30 cm hingga 1 meter tersebut juga disebabkan karena adanya beberapa sungai yang meluap dan tanggul jebol. Puluhan pohon pun ikut tumbang dan menimpa rumah warga serta menutup jalan. Untuk tanggul jebol berada di Desa Jogomulyo Kecamatan Buayan, Desa Caruban Kecamatan Adimulyo, dan di Desa Arjosari Kecamatan Adimulyo. Sedangkan sungai yang meluap antara lain sungai Karanganyar, Kedungbener, Dilem, Demangsari, dan Adiraja.
Genangan air di beberapa ruas jalan juga menyebabkan arus lalu-lintas tersendat. Warga terdampak juga diungsikan di tempat yang lebih aman. Tak hanya banjir dan pohon tumbang, puluhan longsor susulan juga terjadi bahkan menimpa rumah warga.
"Titik longsor juga terus bertambah, sampai sore ini ada sekitar 28 laporan titik longsor yang kami terima. Untuk rumah warga yang terkena longsor juga bertambah, totalnya sementara ada sekitar 22 rumah dan beberapa lainnya terancam. Longsor di titik lain juga menutup beberapa akses jalan. Laporan pohon tumbang juga terus bertambah," imbuh Heri.
Meski tidak ada korban jiwa, namun dua orang dilaporkan terluka akibat menabrak pohon tumbang dan satu rumah warga hancur diterjang tanah longsor.
"Ada dua korban luka karena saat mengendarai sepeda motor berboncengan terus menabrak pohon tumbang. Kemudian satu rumah hancur karena longsor yaitu milik bapak Kasdi di Desa Logandu Kecamatan Karanggayam," lanjutnya.
Akibat bencana itu, Heri mengatakan hingga Rabu (16/1) malam terdapat 2.642 jiwa mengungsi. Beberapa titik pengungsian dan dapur umum didirikan oleh petugas untuk menampung mereka.
"Banjir di Desa Rangkah, Kecamatan Buayan terdapat 10 pedukuhan yang terdampak banjir kurang lebih ada 1.116 jiwa. Untuk pengungsian berada di 6 titik dan dapur umum berada di Balaidesa," tambahnya.
Titik terparah lain terjadi di Pondok Pesantren Al Falah dan Al Kahfi Dusun Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Hujan lebat sejak semalam mengakibatkan pondok tersebut tergenang air kurang lebih 1 meter. Warga setempat yang mengungsi kurang lebih ada 1000 jiwa, dan pendirian dapur umum berada di Kantor BPBD Kebumen.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Kebumen Semakin Meluas |
"Sedangkan di Desa Roworejo ada sekitar 426 pengungsi. Titik pengungsian berada di RT 07/ RW 01 Dukuh Kaliwaluh, Desa Roworejo, Kecamatan Kebumen," papar Heri.
Sementara itu warga desa lain yang terdampak sebagian besar hanya mengungsi di rumah saudara terdekat dan ada yang tidak mengungsi karena dirasa masih aman. Meski tidak ada korban jiwa, namun dua orang dilaporkan terluka akibat menabrak pohon tumbang dan satu rumah warga hancur diterjang tanah longsor.
Diharapkan banjir dapat segera surut agar warga bisa beraktifitas seperti sedia kala. Warga pun diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati serta berkoordinasi dengan pihak berwenang jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. (sip/sip)