Tangis Haru Iringi Pemakaman Korban Tsunami Banten di Blora

Tangis Haru Iringi Pemakaman Korban Tsunami Banten di Blora

Arif Syaefudin - detikNews
Kamis, 27 Des 2018 16:42 WIB
Foto: Arif Syaefudin/detikcom
Blora - Isak tangis para pelayat pecah ketika mobil ambulans yang membawa jenazah Reza Amelia, korban tsunami Banten di Blora. Reza adalah anak pertama dari pasangan Gino dan Yulianti, warga Desa Pojokwatu Kecamatan Sambong, Blora.

Jenazah tiba di rumah duka, pada Kamis (27/12/18) siang sekitar pukul 12.30 WIB.
Pemakaman Reza menyusul sang ibunda, Yulianti yang jenazahnya telah lebih dahulu dimakamkan pada Rabu (26/12) kemarin. Keduanya menjadi korban tewas atas musibah tsunami yang menerjang Pantai Carita, Anyer pada Sabtu (23/12) lalu.

Sebelum dimakamkan, jenazah Reza terlebuh dahulu disalatkan di musala yang berada di samping rumah duka. Hingga jenazah masuk ke liang lahat, terdengar tangisan dari para pelayat yang terus mengiringi prosesi pemakaman.
Tangis Haru Iringi Pemakaman Korban Tsunami Banten di BloraFoto: Arif Syaefudin/detikcom

"Iya sesuai kesepakatan keluarga, korban dimakamkan berdampingan dengan ibunya," kata Tarmidi, paman korban saat ditemui di sela-sela proses pemakaman.

Selain Reza beserta ibunya, Yulianti, ada 3 orang lainnya yang menjadi korban luka musibah tsunami tersebut. Gino, suami dari korban Yulianti sekaligus ayah dari Reza, dan Kevin anak kedua Gino serta ibu mertua Gino yakni Srikah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya hingga kini masih menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit di sekitar lokasi kejadian. Ketiganya mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan.

Tarmidi menceritakan, kala itu keluarga besarnya yang beranggotakan 32 orang dari berbagai kota lainnya, berangkat wisata bersama di Pantai Carita, Anyer. Dari Blora, korban Gino beserta istri, anak dan mertuanya berangkat menuju Jakarta pada hari Kamis (21/12) menggunakan kereta api.

"Berangkat itu Kamis malam, 5 orang menggunakan kereta api. Yaitu Gino, istrinya Yulistiani, dua anaknya Reza sama Kevin, juga ibu mertuanya Srikah. Saya sendiri yang mengantarnya di Stasiun Cepu, Blora," terang Tarmidi.

Tarmidi bercerita, dari total 32 anggota keluarganya yang sedang berwisata, 26 diantatanya telah ditemukan dalam kondisi luka-luka dan kini masih menjalani perawatan. Sedangkan 6 lainnya telah meninggal dunia. Termasuk di dalamnya keluarga dari Blora.

"Ada 32 keluarga saya yang berlibur di sana, 26 ditemukan selamat dan mengalami luka-luka sementara 6 orang meninggal dunia. Dua yang meninggal itu keluarga Gino yang lainnya keluarga yang ada di luar Blora," imbuhnya.

Nampak sejumlah rekan sekolah Reza ikut dalam prosesi pemakaman. Salah seorang rekannya, Rike mengakui sempat tidak percaya atas kabar meninggalnya Reza karena musibah tersebut. Ia pun menyebut Reza merupakan sosok yang terkenal baik dan ramah terhadap teman-temannya.

"Anaknya itu baik, tidak sombong, sopan. Anaknya juga mudah bergaul. Saya pertama kali dengar dari teman, cuma gak percaya. Terus saya lihat berita, ternyata benar. Saya langsung nangis mendengarnya," katanya.


Saksikan juga video 'Jumlah Korban Tewas Tsunami Banten-Lampung Jadi 429 Orang':

[Gambas:Video 20detik]

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads