Heri merupakan korban bencana tsunami yang melanda pesisir Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) lalu. Saat kejadian, Heri bersama keluarganya tengah mengikuti family gathering yang diadakan PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat di Pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Heri bersama kedua putranya, Abista Danurwindo (10) dan Abiyosa Lanang Kapindo (7) meninggal akibat musibah tersebut. Sementara istrinya, Firda Setyowati (46), berhasil selamat dengan luka pada bagian kakinya.
![]() |
"Jenazah kakak saya ditemukan Senin (24/12/2018) siang untuk kemudian dibawa ke RS Pandeglang. Saya mengenali jenazah kakak dari bentuk badan dan bentuk gigi, sudah ketahuan itu kakak saya," ujar Rudi Prasetyo, adik Heri, di rumah duka, Rabu (26/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ananda Abista bisa dideteksi dengan kita menggunakan ciri-ciri fisik, seperti bekas pasang pen di pundak kanan, lalu ada tahi lalat di punggung, lalu gigi taring yang ompong sama baju," ungkap Heru Setyawan, adik Heri.
Jenazah Abista tiba di Magelang hari ini kemudian langsung dimakamkan bersebelahan dengan makam adiknya Abiyosa Lanang Kapindo yang sudah lebih dulu ditemukan dan dimakamkan Senin (24/12/2018).
"Karena mereka selalu berdua, jadi makamnya kita jadikan berdampingan. Sekarang sudah komplit, kita sudah legowo, pasrah sama Yang Maha Kuasa, semoga bisa diterima Yang Maha Kuasa," tutur Heru.
Saksikan juga video 'BNPB: Sebagian Korban Tsunami Banten-Lampung Hanyut ke Laut':
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini