"Ndak ada intervensi, nggak ada intervensi dari manapun," tandas Buya, kepada wartawan di kediamannya di Perumahan Nogotirto Elok II, Gamping, Sleman, Minggu (2/12/2018).
Menurut Buya, memang ada pihak yang mengesankan pelaksanaan Muktamar Pemuda Muhammadiyah diintervensi pihak luar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya, Amien Rais hadir memberikan wejangan-wejangan kepada para pemilik suara di Cavinton Hotel, Yogyakarta, Rabu (28/11) malam.
"Teman-teman peserta Muktamar PM se-Indonesia, kami undang pertemuan silaturahim malam ini bersama ayahanda Amien Rais dan Bang Dahnil Anzar Simanjuntak di Cavinton Hotel lantai 8, terima kasih. Wasalam," demikian bunyi undangan konsolidasi tersebut.
Dari video yang beredar di kalangan PP Muhammadiyah, Jumat (30/11), Amien Rais, Dahnil Anzar, dan salah satu calon Ketum Pemuda Muhammadiyah, Ahmad Fanani, hadir dalam acara itu. Ada juga banyak peserta muktamar yang terekam.
Dalam kesempatan itu, Amien Rais, yang mengenakan kaus polo dan peci hitam, membuka sejumlah fakta mengejutkan. Amien berkisah ada lima orang Pemuda Muhammadiyah yang menemuinya. Mereka mengaku baru dipanggil Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir.
"Diundang oleh Pak Haedar Nashir dan satunya Pak Abdul Mukti, 'Eh tolong kamu jangan maju, pilih saja Sunanto.' Menurut saya, ini adalah sebuah peristiwa yang luar biasa," ungkap Amien Rais .
"Ada pesanan kekuatan yang betul-betul berbahaya buat Islam lewat ketum dan sekjen Muhammadiyah meminta kadernya itu suruh mundur," lanjut Amien.
(bgk/bgk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini