Saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya di Kelurahan Kalidoro Jalan Merbabu Nomor 220, Kecamatan Kota Pati, nampak keluarga yang masih shock. Ayah korban, Bambang Sukandar sesekali menyebut nama anaknya itu sembari beristighfar.
Dengan kondisi yang masih sangat shock, Bambang membenarkan bahwa anaknya menjadi salah satu daftar manifest pesawat nahas itu. Hingga kini masih belum mendapatkan kabar lanjutan dari nasib anaknya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pakai 610 JT Lion Air mau ke Pangkal Pinang, ke Bangka. Tugas disana, tadi pagi berangkat, ternyata pesawatnya itu tadi. Dia salah satu manifestnya disitu. Namanya Pangky Pradana Sukandar, mudah-mudahanan selamat, amin," kata Bambang sembari menangis.
Bambang mengaku malam hari sebelum kejadian sempat melakukan vide call dengan anaknya itu, ketika di rumahnya yang ada di Jakarta. Tidak ada prasangka apapun saat itu. Pangky hanya memberi kabar hendak pergi ke Bangka untuk bertugas.
"Tadi malam masih video call, dari Jakarta karena dia pulang ke Jakarta ya. Hari Sabtu dan Minggu (di Jakarta), terus paginya tadi berangkat (ke Bangka)," tuturnya.
Pihak keluarga di Pati mengaku mendapatkan kabar atas insiden nahas tersebut dari rekan kantor Pangky, dan tetangga Pangky yang berada di Jakarta.
"Awal pertama saya dapat info dari, astaghfirullahaladzim, dari temannya sana, kantornya sana juga tetangganya sana. Tapi mohon doanya ya, mudah - mudahan ada mukjizat," harapnya.
Pangky Pradana Sukandar merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pangky yang saat ini bekerja di salah satu manajemen perusahan taksi, meninggalkan seorang istri dan seorang anak yang masih balita.
Tonton juga 'Keluarga Korban Lion Air Tak Harus Datang ke Karawang':
(bgs/bgs)