Kepala Dinsos P3A Kabupaten Bantul, Eddy Susanto mengatakan, bahwa ratusan WRSE yang menerima bantuan rata-rata adalah para janda dan masih menghidupi anak-anaknya. Menurutnya, dengan bantuan tersebut diharapkan dapat menanggulangi permasalahan sosial di Kabupaten Bantul.
"Ada 198 WRSE dari 8 Kecamatan yang dapat bantuan, mereka dapat bantuan Rp 2 juta," katanya usai menghadiri pemberian bantuan kepada ratusan WRSE di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bantul, Senin (29/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan bantuan tersebut adalah modal usaha bagi para WRSE untuk menjalankan usahanya masing-masing. Pihaknya akan mendampingi para WRSE hingga dapat hidup mandiri dan lepas dari garis kemiskinan.
"Ini (Bantuan modal usaha) stimulan dari kami agar mereka bisa hidup mandiri dan sejahtera. Kami juga berharap dengan bantuan itu mereka bisa mengembangkan usaha yang laku di Bantul, seperti jualan jamu atau pulsa," ujarnya.
"Nanti akan kami pantau juga dan diarahkan," lanjutnya.
Disinggung mengenai jumlah WRSE di Kabupaten Bantul, Eddy mengungkapkan bahwa jumlahnya mencapai ribuan. Selain itu, ditanya mengenai hanya 198 WRSE yang mendapatkan bantuan, Eddy menyebut ke-198 orang tersebut termasuk orang yang berada di jurang kemiskinan.
"Rata-rata kurang lebih perdesa itu (Di Kabupaten Bantul) ada sekitar 100 orang (WRSE). Kenapa hanya 198 yang diberi karena yang 198 ini paling diutamakan dan perlu dibantu," katanya.
Sementara itu, Bupati Bantul, Suharsono mengatakan, bahwa pihaknya mendukung pemberian bantuan tersebut kepada para WRSE. Bahkan pihaknya berjanji akan terus berupaya membantu mereka untuk memperoleh kesejahteraan.
"Yang penting disyukuri dulu (Bantuan Rp2 juta). Sekarang mikir anaknya saja dulu, nanti urusannya sama birokrasi (Bantuan) saya yang pikirkan," pungkasnya. (bgs/bgs)