"Sampai sekarang ini yang kita rancang parkirnya (kendaraan di Stasiun Tugu) akan ada di bawah tanah. Tetapi teknisnya belum," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (29/10/2018).
Heroe menjelaskan, untuk mempercepat revitalisasi Stasiun Tugu pihak-pihak terkait seperti Pemkot Yogya, Pemrov DIY, Keraton Yogya, PT KAI, dan PT Hutama Karya telah menekan MoU pengembangan Stasiun Tugu di Kepatihan pagi tadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heroe melanjutkan, dalam rencana revitalisasi ini tidak ada pembebasan lahan. Sebab, lahan di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta mayoritas adalah tanah kekancingan milik Keraton, yang hak pengelolaannya diserahkan kepada PT KAI.
"Makanya kita kerjasama dengan KAI, keraton, dan pemerintah provinsi. Karena tanahnya sebagian besar adalah tanah Keraton (Yogyakarta) yang kemudian juga kekancingannya (hak pengelolaannya) di KAI," tuturnya.
Kepala PT KAI Daop 6, Eko Purwanto menjelaskan, salah satu tujuan revitalisasi Stasiun Tugu yakni untuk menunjang pariwisata di Yogyakarta. Apalagi lokasi Stasiun Tugu berada di dekat jantung ikon Malioboro.
"(Rencana revitalisasi Stasiun Tugu) Terintegrasi dengan pariwisata di Yogyakarta untuk connect dengan apa yang ada di Yogyakarta ini. Nanti detailnya akan kami jelaskan lagi," tutupnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini