"JAM ini nanti akan bertugas mendekati pemilih floating yang masih ragu-ragu menentukan pilihan. Seperti kalangan Islam yang masih ragu-ragu," ujar Muhaimin, usai melantik JAM di kompleks Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, Senin (10/9/2018) malam.
Muhaimin menjelaskan, kalangan yang masih ragu-ragu ini terbilang banyak. Mereka adalah kalangan yang sering mengira-ira dan salah paham terhadap Jokowi maupun Mar'uf Amin.
"Makanya nanti akan kita dekati, kita jelaskan, dan kita ajak diskusi. Rujukan kita dari survei, Jokowi-Maruf masih tertinggi, tapi kita tetap butuh topangan-topangan, makanya tugas kita di PKB, jaringan, dan organ-organ untuk menjaring ini," urai Muhaimin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena seperti yang kita tahu, Kyai Maruf ini adalah simbol pemersatu umat. Simbol gerakan Islam di Indonesia yang menjadi jembatan agar aspirasi umat Islam bisa masuk sistem pemerintahan dan negara," ungkapnya.
Muhaimin pun menegaskan jika PKB telah satu suara dalam mendukung Jokowi-Maruf pada Pilpres 2019.
"Sampai hari ini saya belum dengar kader maupun pimpinan PKB di daerah yang tidak mendukung Jokowi-Maruf, semua kompak mendukung. Pimpinan daerah juga sudah solid," jelasnya.
Ketua JAM Nasional, Jazilul Fawaid menambahkan, ada sebanyak 70 orang yang dilantik malam ini. Mereka berasal dari kalangan santri dan masyarakat biasa, yang sebagian besar merupakan pemuda.
"JAM baru ada di Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Menyusul kemudian akan kita lakukan pelantikan juga di daerah Kebumen dan Sumatera Utara. Target kita JAM ada merata di seluruh daerah di Indonesia," kata Jazilul.
Dia menyebutkan, komitmen JAM antara lain selalu menebarkan amal kebaikan di lingkungan masyarakat, menjauhi hal-hal negatif yang dapat memecah belah, serta mensukseskan pemilu.
"Jangan sampai ada golput pada Pilpres 2019 mendatang. Dan yang paling utama, kita mendorong golongan yang mempunyai visi ulama dan santri," pungkas Jazilul. (bgk/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini