"Saya dapat kabar tadi malam (Ismail diciduk Densus), saya syok ketika dapat kabar itu. Heran saja kenapa bisa jadi berubah begitu. Setahu saya orangnya baik dan punya keinginan berprestasi," kata Ketua Pengurus Daerah Judo DIY, Pradipto, saat dihubungi wartawan, Kamis (19/7/2018).
"PON 2008 di Kalimantan Timur, (Ismail) meraih medali emas Judo. Itu medali emas pertama bagi cabor Judo DIY, sebelumnya belum pernah ada yang meraihnya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pradipto melanjutkan, dalam PON sebelumnya pada tahun 2004, Ismail juga masuk kontingen Judo DIY. Waktu itu Ismail menyabet medali perak. Pradipto mengaku Ismail awalnya atlet Jawa Barat. Kemudian pada 2004 dia pindah ke DIY.
Tak hanya meraih medali di ajang PON, Pradipto juga mengungkapkan Ismail atlet pemegang sabuk hitam Dan II Judo.
Selepas PON 2008, lanjut Pradipto, Ismail sempat pamit kepada dirinya untuk sedikit mengurangi aktivitasnya di dunia Judo.
"Pamit mau konsentrasi bangun usaha, dapat uang Rp 100 juta bonus menang PON, dia buka warung makan," ungkapnya.
Saksikan juga video 'Mencekam! Baku Tembak Polisi dengan Terduga Teroris di Sleman':
Meski demikian, saat PON 2012, Pradipto mendapat kabar Ismail sempat mendampingi tim PON Judo sebagai pelatih namun hanya sebentar. Pradipto terakhir bertemu dengan Ismail tahun 2011.
Pradipto pun mengaku kaget saat mendapat kabar Ismail diciduk Densus Rabu (18/7) sore kemarin.
Sementara itu, teman Ismail yang juga sesama mantan atlet Judo, inisial LK mengaku selain meraih medali di PON, Ismail juga pernah masuk pelatnas di luar negeri antara tahun 1993-1994.
"Dulu dia tinggal di Bandung terus pindah ke Yogya, kenal sejak saya masih SD. Tapi sekitar 2 tahun ini putus kontak. Lalu sekitar 6 bulan lalu telepon ke ponsel istri saya karena saya ganti nomor, tapi tidak terangkat. Saya hubungi lagi tapi tidak ada respon," ujar LK saat dihubungi wartawan.