Ternyata, bangunan milik Ismail di Jalan Selokan Mataram yang difungsikan sebagai warung makan itu sering dipakai untuk kegiatan tersembunyi.
"Sebelumnya buka warung makan, sejak 2016. Begitu bangunan direnovasi akhir 2017, sampai sekarang belum pernah dibuka lagi. (Tapi) di dalamnya ada kegiatan, justru tersembunyi itulah (kegiatannya), warga tidak tahu (kegiatan apa)," kata Ketua RT 12, Sulistiono, ditemui seusai penggeledahan, Rabu (18/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sering ada orang tidak dikenal datang, tidak tentu waktunya, ada pria ada wanita," sebutnya.
Sulistiono juga mengaku sejak membuka warung tahun 2016, Ismail belum pernah melapor kepada dirinya sebagai Ketua RT setempat.
"Saya juga belum pernah ketemu Pak Ismail, di sini ada iuran sosial bagi yang membuka usaha, saat saya ambil (iuran) hanya ketemu karyawannya," imbuhnya. (bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini