Warga yang datang dari berbagai daerah di DIY baik Kota Yogyakarta, Bantul, Sleman, Kulon Progo dan Gunung Kidul. Mereka datang ada yang secara rombongan maupun perseorangan.
Tidak hanya warga masyarakat DIY saja tetapi juga sejumlah warga asing ikut syawalan. Warga rela datang sejak pagi untuk ikut syawalan ini. Warga bahkan datang dari jauh-jauh dengan naik bus.
"Kulo jam 7 wau pun mriki numpak bis kaleh konco-konco, uyel-uyelan niki ngantri (saya dari jam 7 disini baik bis dari Bantul sama teman-teman, ini desak-desakan antre)," kata Sajiem (67) warga Jetis, Bantul di Bangsal Kepatihan, kamis (21/6/2018).
![]() |
Warga lain, Hari Sulistyo (50) mengatakan syawalan dengan Sultan sudah menjadi tradisi. Meskipun harus berdesakan ia tetap datang. Menurutnya kali ini masyarakat yang datang lebih banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara itu, Gubernur DIY, Sultan HB X didampingi GKR Hemas. Sedangkan Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Paku Alam X juga didampingi KGBRAy Paku Alam X. Setelah bersalaman masyarakat kemudian menikmati hidangan tradisional. Menu yang hidangkan kepada masyarakat ada jenang-jenangan, dahar nasi merah, soto, bakmi Jawa, teh, air mineral, dan lainya.
Sri Sultan HB X mengatakan kegiatan syawalan dengan warga ini sudah dilakukan setiap tahunya. Diselenggarakan syawalan dengan warga ini menjadi ajang silaturahmi dengan berbagai lapisan masyarakat.
"Sudah diselenggarakan setiap tahunya. Sebagai silaturahmi," kata Sri Sultan HB X usai syawalan dengan warga di kantor Gubernur DIY.
Warga yang datang dari berbagai lapisan, dari masyarakat umum, pejabat, tokoh masayarakat dan lainya. Terlihat juga antrian mantan ketua MK Mahfud MD juga ikut dalam syawalan. Sejumlah warga mengatakan bahwa kegiatan syawalan ini sudah menjadi tradisi.
"Kulo ngaturaken sugeng riyadi, mugi slamet, sehat. Kulo wau nggeh melu antri, terus wonten sing deselke kulo, dadi mboten suwe antrinya (saya mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, semoga diberi keselamatan, kesehatan. Saya tadi sempat antri, tapi terus ada yang membantu saya kiedepan, jadi antri tidak terlalu lama),"kata Nenek Purwo Sumarto (93).
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini