Warga Kemusuk Merasa Kehilangan atas Meninggalnya Probosutedjo

Bantul - Warga Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, merasa kehilangan atas meninggalnya H. Probosutedjo. Probosutedjo yang lahir di Kemusuk 1 Mei 1930 itu dikenal sebagai orang dermawan dan kerap membantu warga setempat yang kurang mampu.

"Jelas kami merasa kehilangan," kata Kepala Dusun Kemusuk Kidul, Ngadiyono (50) kepada wartawan di Museum Soeharto Bantul, Senin (26/3/2018).

Menurutnya, adik presiden kedua RI Soeharto ini memiliki hubungan yang baik dengan warga Kemusuk. Probosutedjo sendiri juga kerap pulang ke Kemusuk setiap bulannya.

"Pak Probo waktu belum sakit kerap di sini, hampir tiap dua minggu ke sini. Kalau nyekar di pemakaman (orangtua) sering ngasih uang ke warga, itu (nyekar) sekitar bulan Ruwah atau sebelum puasa," jelasnya.

Baca juga: Probosutedjo Ungkap Misteri Hilangnya Naskah Asli Supersemar

Selain itu, Probosutedjo juga kerap membantu siswa dan mahasiswa di Kemusuk yang membutuhkan bantuan. Tak jarang Probosutedjo memberikan bantuan kepada mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta asal Kemusuk.

"Untuk pendidikan beliau sering bantu, terutama buat anak-anak kurang mampu. Banyak sekali (yang dibantu). Tidak hanya anak asal Kemusuk (yang dibantu) tapi juga warga lainnya," paparnya.

Baca juga: Museum Soeharto Kibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang

Selanjutnya, hadirnya Museum Soeharto di Kemusuk yang dibangun Probosutedjo juga sangat membantu perekonomian warga. Adanya kunjungan wisatawan membuat aktifitas perekonomian warga terdongkrak.

"Ya lumayan kayak gini, (Museum Soeharto) banyak dikunjungi orang. Warga yang dulunya tidak berjualan kini bisa berjualan di sekitar," pungkas dia. (bgs/bgs)