Pantauan detikcom di sebelah tiang bendera sejumlah warga tampak sibuk menaruh kursi untuk persiapan pemakaman jenazah Probosutedjo.
Seorang warga Kemusuk Kidul, Bantul, Sarwanto (46) menjelaskan, pemasangan bendera setengah tiang adalah sebagai bentuk duka atas meninggalnya Probosutedjo. Pemasangan bendera setengah tiang dilakukan oleh pengelola museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana diketahui, Probosutedjo adalah seorang pengusaha sekaligus adik presiden kedua RI, Soeharto. Probosutedjo lahir di Kemusuk tahun 1930 silam. Dia juga tercatat sebagai satu penggagas dibangunnya Museum Soeharto.
Sebagai pengusaha yang sukses dan lahir di Kemusuk, Probosutedjo dikenal kerap membantu warga. Mulai membantu memberikan uang ke warga yang membutuhkan sampai memberikan beasiswa ke siswa di Kemusuk.
"Sama warga sekitar (Probosutedjo) baik sekali. Pas menjelang puasa atas pas hari raya kurban sering ngasih hewan kurban di sini. Bisanya (hewan kurban) sapi dibagi-bagi ke warga, jumlahnya ada beberapa ekor," jelas Sarwanto.
Menurutnya, sebelum meninggal memang Probosutedjo kerap singgah di Museum Soeharto. Tetapi setelah sering sakit-sakitan Probosutedjo banyak menghabiskan waktu di Jakarta dan jarang pulang ke Kemusuk.
"Kalau dulu Pak Probo satu bulan bisa 2 kali ke sini. Bisanya dua hari atau tiga hari nginap di sini. Kalau di sini beliau sering manggil teman-temannya kumpul di museum, diajak makan, dikasih uang," ungkapnya.
Sementara seorang warga lainnya, Budi (42) menambahkan, setelah sering sakit-sakitan memang Probosutedjo jarang pulang ke Kemusuk. Seingatnya, Probosutedjo terakhir ke Museum Soeharto sekitar 5 bulan yang lalu.
"Kalau tidak salah 5 bulan yang lalu terakhir di sini, itu pas sebelum sakit," pungkas warga Kemusuk ini. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini