Ini Alasan Sindikat Pembobol di Yogya Incar ATM di Minimarket

Ini Alasan Sindikat Pembobol di Yogya Incar ATM di Minimarket

Ristu Hanafi - detikNews
Selasa, 20 Mar 2018 14:42 WIB
Polisi menunjukkan barang bukti sindikat pembobol mesin ATM di Yogya. Foto: Ristu Hanafi/detikcom
Sleman - Sebanyak 14 orang sindikat pembobol uang dari mesin ATM di Yogya menyasar minimarket sebagai lokasi kejahatan. Berikut ini penjelasan polisi terkait hal itu.

"Karena tersangka ini memakai teknik duplikasi, jadi mereka juga memilih ATM di minimarket. Karyawan minimarket tak sadar jika orang ini pelaku kriminal, karena beraksi siang hari," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, saat jumpa pers di Mapolda DIY, Jalan Ring Road Utara, Sleman, Selasa (19/3/2018).

Teknik duplikasi salah satunya menempel stiker bertuliskan nomor call center palsu. Sebelumnya, pelaku lebih dulu mengganjal lubang kartu ATM memakai tusuk gigi dan benda lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku berbagi peran, ada duplikasi, ada yang ikut mengantri, ada yang menjadi operator call center, ada juga yang menyamar sebagai pegawai bank. Korban dipandu agar menyebutkan data perbankan, identitas diri, yang berujung diminta menyebutkan nomor pin ATM," jelasnya.

Lebih lanjut diterangkannya, polisi sejauh ini belum menemukan petunjuk adanya keterlibatan pihak lain di luar sindikat.


"Hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui tidak ada gunanya (berkomplotan) dengan pegawai bank, atau pihak lain, karena tidak tahu nomor pin nasabah," imbuhnya.

Para pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial MI (38), ND (33), MRK (30), RP (34), ES (34), NS (29), RD (35), EG (40), AS (33), AM (42), JM (43), HS (39), JR (30), dan AS (43). Seluruhnya warga luar Yogya.

"Mereka jaringan Sumatera dan Jawa Barat," sambung Anggaito.


MI, ND, MRK, dan RP beraksi di ATM Bank Mandiri Jalan Menteri Sumpeno, Kota Yogya. Kemudian ES, NS, dan RD beraksi di ATM BCA dalam minimarket Kretek, Bantul, lalu EG, AS, AM, dan JM beraksi di ATM Mandiri minimarket di Kasihan, Bantul. Dan HS, JR, serta AS beraksi di ATM BRI minimarket di Ngaglik, Sleman.

Dari 4 TKP tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti uang tunai Rp 47,4 juta.

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo menambahkan, dari hasil pemeriksaan ke-14 pelaku, mereka telah beraksi di 89 ATM berbagai provinsi.

"Tapi mereka buka jaringan 4 WNA pelaku skimming yang salah satu TKP-nya di Yogya, bukan, mereka jaringan sendiri," ujarnya.

Dari hasil pendalaman, polisi menaksir para pelaku ini telah membobol uang ATM milik nasabah mencapai miliaran rupiah.

"Penyidik akan mengembangkan ke tindak pidana pencucian uangnya, pasti ada orang yang membuat jaringan ini hidup, penampung uang hasil kejahatan," jelasnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads