Soal Utang RI, Sohibul Iman: Jangan Bandingkan Jepang

Soal Utang RI, Sohibul Iman: Jangan Bandingkan Jepang

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Sabtu, 17 Mar 2018 15:15 WIB
Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikcom
Solo - Pemerintah menilai rasio utang negara terhadap produk domestik bruto (PDB) cukup rendah, yaitu 29,2%. Jumlah itu disebut rendah bila dibandingkan negara lainnya.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman meminta pemerintah tidak membandingkan rasio utang tersebut dengan negara-negara maju.

"Jepang sudah 200 persen dari PDB. Tapi kita tidak apple to apple membandingkannya," katanya usai membuka rangkaian acara milad PKS di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Solo, Sabtu (17/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, terdapat tiga poin yang tidak dapat disamakan. Pertama, Jepang memiliki fundamental ekonomi yang jauh lebih mapan, sehingga tidak pas membandingkannya dengan Indonesia.

"Kedua, surat utang di Jepang itu kebanyakan dimiliki oleh warganya sendiri," ujarnya.

Yang ketiga ialah bunga utang di Jepang terbilang rendah jika dibandingkan dengan Indonesia yang tinggi. Bahkan dia menyebut pemerintah harus berhutang lagi untuk membayar bunga utang tersebut.

"Utang itu digunakan untuk membayar bunga utang itu sendiri. Ini jelas sesuatu yang tidak sehat. Bukan utang untuk sesuatu yang produktif," tutupnya.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakinkan bahwa pengelolaan keuangan negara selalu dengan prinsip undang-undang. Utang dikelola untuk menjadi instrumen mensejahterakan rakyat.

"APBN itu instrumen, bukan tujuan. Kalau sekarang ada yang mengatakan utang meningkat secara nominal disebutkan mendekati Rp 4.000 triliun, Indonesia sudah akan runtuh. Padahal kalau bandingkan utang, secara nominal tertinggi seperti Jepang dan Amerika," kata Sri Mulyani.

[Gambas:Video 20detik]

(bgs/bgs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads