"NU itu kuncinya adalah madrasah diniyah (madin). Rakyat ingin gubernur yang menjamin kelangsungan madrasah diniyah dan pesantren. Kalau kemarin jelas, incambent sudah ngotot dengan FDS-nya. NU sempat demo, lho," kata Gus Yusuf, panggilan akrabnya usai Rapat Koordinasi Pengurus Ranting PKB Kabupaten Kudus di Gedung Griya Raharja Kudus, Kamis (8/3/2018).
Bahkan, saat itu di Simpang Lima Semarang, Rois Syuriah turun menentang kebijakan soal FDS. "Masak sekarang mau didukung. Itu logika yang sangat sederhana. Ingin gubernur yang menjamin kelangsungan madrasah diniyah dan pondok pesantren," ucapnya.
Menurutnya sekolah lima hari akan bunuh madrasah diniah. Karenanya, cagub Sudirman Said-Ida Fauziah bertujuan pula agar FDS hilang. Karena ada 13.250 an madrasah diniyah akan sekarat jika FDS diberlakukan. Ia menegaskan massa depan suram pesantren akan terbuka jika FDS berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu saya rasa tidak bisa hilang hanya dalam sekejap. Dalam satu, dua bulan mereka mendekati. Itu yang membuat kita optimistis yakin jika kiai dan pesantren tetap bersama kami, " ucapnya.
Dia mengatakan PKB terus berputar setiap hari di Jateng demi kemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah.
"Ini yang jadikan kita terus semangat berjalan. Survei elektabilitas juga mulai naik meski jujur, hari ini kita masih di bawahnya," ucapnya.
Menurutnya hal itu wajar karena pihaknya masih terus jalan. Dukungan dari masyarakat, seperti dari petani, buruh, juga dari para kiai, terus meluncur. Nelayan juga tak kurang-kurang. (bgs/bgs)