AKP Sulis: Diteror Usai Ungkap Kasus, 'Bu Kapolsek Bosan Hidup?'

Kapolsek Nyamar PSK

AKP Sulis: Diteror Usai Ungkap Kasus, 'Bu Kapolsek Bosan Hidup?'

Arif Syaefudin - detikNews
Selasa, 12 Sep 2017 15:16 WIB
Kapolsek Wedarijaksa, Pati AKP Rochana Sulistyaningrum (nomor dua dari kanan) bersama para polwan. Foto: Dok Pribadi
Pati - Aksi Kapolsek Wedarijaksa AKP Rochana Sulistyana mengungkap kasus ternyata tak hanya menuai apresiasi. Tak jarang dia menerima teror usai dia berhasil mengungkap kasus.

"Tidak hanya sekali dua kali, tapi berkali-kali utamanya setelah ungkap kasus. Pasti ada saja yang sms saya ngancam-ngancam saya," ujarnya kepada detikcom di Mapolsek Wedarijaksa, Senin (11/9/17).

Dia mengaku sering mendapat pesan singkat (sms) yang bernadakan ancaman. Terutama setelah mengungkap sebuah kasus. Seringkali kasus yang berhasil dibongkarnya yakni kasus perjudian, sabung ayam, dan peredaran miras.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Belum lama ini, ia berhasil mengungkap kasus prostitusi di Dukuh Rames Desa Sukoharjo Kecamatan Wedarijaksa, Pati. Dalam kasus itu ia nekat menyamar sebagai PSK demi mendalami seluk beluk perdagangan wanita di dalamnya.

Tak ayal, dia juga sempat merasa terancam ketika mendapatkan teror semacam itu. Sempat pula ia melaporkannya kepada Kapolres atas kejadian tersebut.

"Pak Kapolres bilang sama saya, sudah niat lillahi ta'ala untuk mengungkap kasus. Dengan mendekatkan diri dengan sang pencipta, hati jadi nyaman. Ancaman demi ancaman hanya jadi angin lalu," akunya.



"Ada yang sms begini, 'Bu Kapolsek sudah bosan hidup? Bu Kapolsek sudah kebal dengan ban truk?'," kata AKP Sulis mencoba mengingat isi pesan teror yang diterimanya.

Tak hanya setelah ungkap kasus, AKP Sulis juga mengaku pernah diteror setelah melaksanakan sosialisasi keselamatan berkendara di salah satu sekolah di Pati. Ia pun tak menghiraukan teror tersebut.

Pedomannya, asalkan dalam menjalankan tugas ia masih dalam jalan yang benar, kata AKP Sulis, ia tak ragu untuk melakukan penindakan. Termasuk dalam upaya ungkap kasus, ia mengaku tidak mau setengah-setengah untuk menanganinya, sehingga ia seringkali ikut terlibat dalam proses penyelidikan.

"Motor ya motor saya, ngapain ibu Kapolsek yang repot. Terserah anak saya mau pakai motornya kaya gimana," tuturnya menirukan sms yang diterimanya dari salah seorang saat itu. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads