"Pemkab harus turun tangan masalah pestisida ini. Segera lakukan gerakan pengendalian hama terpadu, karena dulu di tahun 2002 ada gerakan ini, tetapi sekarang berhenti," ujar Ketua AMBI Juwari yang juga Ketua KTNA Kabupaten Brebes, Rabu (23/8/2017).
Menurut Juwari, penggunaan pestisida secara berlebihan telah berdampak ke manusia secara langsung. Yakni menyebabkan penyakit gondok dan juga telah mengurangi kesuburan tanah di Brebes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penggunana pestisida di Brebes, kata dia, sudah di luar ambang batas dan dampaknya kini semakin parah. Lingkungan rusak dan kesuburan tanah menurun. Bahkan pestisida telah menjadi penyebab penyakit gondok meningkat.
Penggunaan pestisida, kata Juwari, juga secara berlebihan telah menurunkan produktivitas tanah.
"Tingkat kesuburan tanah di Brebes menurun. Sebelum tahun 2000 lalu, satu hektare mampu menghasilkan 15 ton, tetapi setelah tahun 2000 produksinya maksimal hanya 10 ton per hektare. Ini terjadi karena mikroba dalam tanah sudah tidak ada lagi karena pestisida," terang Juwari.
Menurutnya, produsen pestisida juga harus ikut mengembalikan kesuburan tanah dan membantu penyembuhan warga yang terkena gondok.
"Mereka jangan hanya bisa menikmati untung dari warga Brebes. Kalau tidak ikut bertanggung jawab, para produsen ini akan menjadi musuh kami. Kami siap memblokir produk mereka masuk ke Brebes," tukasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Brebes, Budhiarso mengatakan, selain memberikan sosialisasi bahaya pestisida berlebih Pemerintah juga telah memberikan solusi agar petani tidak ketergantungan terhadap pestisida tersebut.
Termasuk di antaranya mensosialisasikan 'light trap' atau perangkap dari lampu. Cara itu alami dan ampuh untuk membasmi hama ulat dan kupu di tanaman bawang.
"Ini sangat efektif, ampuh dan tidak menggunakan pestisida. Sekarang sudah banyak dipakai para petani bawang merah," kata Budhiarso.
Perangkat light trap dibuat dengan memasang lampu di areal persawahan, Pada malam hari, hama kupu akan tertarik dan berkumpul di areal lampu, Selanjutnya, kupu akan jatuh di bak air di bawah lampu dan mati.
"Dengan perangkap ini, kupu tidak sempat bertelur karena mati," tambahnya.
Ke depan, lanjut dia, sedang dilakukan pengembangan pengendalian hama secara alami. Yakni, melalui sistem mata rantai kehidupan, melalui predator atau musuh alami dari hama yang menyerang tanaman tersebut. Sehingga diharapkan, petani di Brebes tidak lagi menggunakan pestisida dalam membasmi hama. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini