Pemkab: Brebes Jadi Pengguna Pestisida Tertinggi se-ASEAN

Pemkab: Brebes Jadi Pengguna Pestisida Tertinggi se-ASEAN

Imam Suripto - detikNews
Selasa, 22 Agu 2017 12:50 WIB
Foto: Imam Suripto
Brebes - Dinas Pertanian Brebes menyebutkan penggunaan pestisida di Kabupaten Brebes merupakan yang tertinggi se-Asia Tenggara. Penggunaan pestisida ini terutama pada tanaman bawang merah.

"Sampai saat ini masih menduduki urutan pertama tertinggi pemakaian pestisida di Asia Tenggara. Sejak lima tahun terakhir petani di Brebes termasuk paling banyak memakai obat hama untuk bawang," ungkap Ir Muhamad Furqon, Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Brebes, Selasa (22/8/2017).

Furqon mengungkapkan dalam satu kali musim tanam, penggunaan pestisida di wilayahnya bisa mencapai 330.000 liter. Padahal di Brebes dalam setahun bisa mencapai 4 kali musim tanam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan dari 3200 merek pestisida yang terdaftar di Kementan RI, ada 1.300 merek di antaranya beredar di Kabupaten Brebes. Data dari Croplife, nilai transaksi mencapai Rp 350 miliar per tahun.

Perilaku petani yang menginginkan peningkatan hasil pertanian tanpa mempedulikan dampak negatif menjadi penyebabnya. Mereka rata-rata menggunakan pestisida jenis klorpirifos (insektisida golongan organosfat) dan mancozeb (fungisida golongan karbamat). Kedua zat ini diketahui diduga menyebabkan pertumbuhan kelenjar tiroid meningkat.

Salah seorang staf Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Brebes, Bakti Pronodityo menjelaskan, dosis pestisida yang digunakan petani di Brebes di atas anjuran yang sudah tertera di kemasan pestisida.

"Penggunaan pestisida di Indonesia termasuk paling tinggi khususnya untuk tanaman bawang di Brebes. Hal tersebut diakui oleh para formulator yang memasarkan produk di Brebes. Mereka menyatakan bahwa Brebes merupakan pasar yang subur untuk pestisida," papar staf Seksi Sarana dan Prasarana, Bakti Pronodityo.

Perlu upaya preventif untuk mengurangi dampak negatif dari pestisida. Penggunaan secara berlebihan akan berisiko bagi petani dan keluarganya karena akan terkena dampak tersebut. Upaya kuat untuk melindungi petani sangat diperlukan agar keluarga dan warga masyarakat di sekitar wilayah pertanian bawang merah aman dari pencemaran.

Dinas Pertanian menyarankan, petani beralih dari pestisida kimia ke pestisida organik atau bio pestisida. Penggunaan bio pestisida akan jauh lebih aman untuk manusia, pasalnya bakteri probiotik yang terkandung di dalam bio pestisida hanya akan menginfeksi serangga yang menjadi hama tanaman.

Bakteri probiotik yang mengendap di tanah juga akan mengurai residu pestisida sehingga lama kelamaan tanah yang sebelumnya tercemar pestisida bisa kembali normal seperti semula.

Seorang peneliti dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang telah mengungkapkan bahwa endemis gondok di Brebes disebabkan oleh pestisida. Tubuh para penderita gondok di wilayah ini terbukti menyerap pestisida.

Proses masuknya racun pestisida pada manusia, berdasarkan penelitian, bisa karena saat menghirup secara langsung residu pestisida, atau saat mereka tengah terlibat dalam kegiatan pertanian. Bahkan bisa juga melalui hasil panen bawang yang disimpan di dalam rumah, sehingga residu pestisida bisa menyebarkan masuk ke tubuh.

(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads