Jenazah Mbah Gotho, Manusia 146 Tahun, Dimakamkan Besok di Sragen

Jenazah Mbah Gotho, Manusia 146 Tahun, Dimakamkan Besok di Sragen

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Minggu, 30 Apr 2017 20:48 WIB
Foto: Ilustrator Luthfy Syahban
Sragen - Sodimejo alias Saparman, atau yang biasa dipanggil Mbah Gotho, wafat hari ini wafat di rumahnya di Sragen dan akan dimakamkan besok. Nama Mbah Gotho ramai jadi perbincangan karena mengaku bahwa umurnya telah mencapai 146 tahun.

Saat dihubungi detikcom, cucu Mbah Gotho, Suwarni, membenarkan kabar tersebut. "Iya, meninggal di rumah tadi sore, pukul 18.00 WIB. Dimakamkan besok di pemakaman Tanggung, Segeran," katanya, Minggu (30/4/2017). Mbah Gotho wafat di rumahnya di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen.

Menurutnya, kondisi Mbah Gotho beberapa waktu terakhir memang memburuk. Mbah Gotho juga sempat dirawat di rumah sakit dua pekan yang lalu. Dia meninggal dalam usia 146 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Mbah Gotho, Manusia Berusia 146 Tahun Asal Sragen Meninggal Dunia

Baca juga: Berkenalan dengan Mbah Gotho dari Sragen: Manusia Berusia 146 Tahun


Tidak ada catatan resmi yang bisa dijadikan rujukan tanggal kelahirannya secara pasti. Pihak kelurahan setempat juga tak bisa memastikan. Meskipun Mbah Gotho juga lahir di desa tersebut, namun data kependudukan yang mencatat kelahiran Mbah Gotho sudah tak lagi bisa ditemukan.

Kelurahan hanya berpegangan pada dokumen berupa Kartu Keluarga dan KTP yang dimiliki oleh Mbah Gotho yang mencatat bahwa lelaki renta itu kelahiran 31 Desember 1870.

Baca juga: Rahasia Hidup 146 Tahun Mbah Gotho Asal Sragen: Menjadi Orang Sabar!

Baca juga: Manusia Berusia 146 Tahun dari Sragen: Mbah Gotho Mendamba Ajal Menjemput

Mbah Gotho sendiri semasa hidup juga bersikukuh pada ingatannya bahwa ketika peresmian Pabrik Gula Gondang, Sragen, saat itu dia sudah ikut datang menonton. Sejarah mencatat Pabrik Gula Gondang Sragen dibangun pada tahun 1880.

Dia juga mengaku bahwa pada tahun yang sama dengan peresmian pabrik gula tersebut, dia sudah bisa membantu ayahnya membajak di sawah. Anak desa, kata dia, sudah diajari membajak sawah itu ketika sudah umur 10 tahun ke atas. (mbr/mbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads