Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin (14/2/2022) dari mulai pelaku pemerkosaan santriwati di Bandung Herry Wirawan akan menghadapi sidang vonis hingga perajin tahu tempe di Jabar ancam mogok produksi.
Herry Wirawan Hadapi Sidang Vonis Pemerkosaan 13 Santriwati Besok!
Herry Wirawan akan menjalani sidang vonis kasus pemerkosaan 13 santri. Hakim akan membacakan vonis terhadap Herry yang sebelumnya dituntut hukuman mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidang vonis kepada Herry rencananya dibacakan hakim dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Bandung pada Selasa (15/2/2022) besok.
"Ya masih (sesuai jadwal vonis besok)," ucap Kasipenkum Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Dodi Gazali Emil saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).
Dodi menuturkan rencananya sidang akan berlangsung secara terbuka. Disinggung terkait kehadiran Herry dalam sidang, pihaknya belum bisa memastikan.
"Untuk kehadiran HW nanti dipastikan dahulu," katanya.
Sementara itu, Ira Mambo, kuasa hukum Herry Wirawan, menyatakan sidang akan digelar sesuai jadwal besok. Dia juga menyebut sidang akan berlangsung secara terbuka.
"Agenda putusan besok. Terbuka kalau putusan," kata Ira di PN Bandung.
Soal kesiapan Herry Wirawan menghadapi vonis besok, Ira tak bisa memastikan. Menurut dia, Herry terus berdoa menghadapi vonis besok.
"Dalamnya lautan bisa diukur hati orang siapa tahu. saya tidak bisa mewakili perasaan Herry. Ya tentu berdoa saja," kata dia.
Herry Wirawan memerkosa 13 santriwatinya. Kasus Herry pun diseret ke meja persidangan. Jaksa sudah menjatuhkan tuntutan kepada Herry dalam sidang yang digelar Selasa (11/1). Adapun tuntutan jaksa yaitu:
1. Hukuman mati
2. Hukuman pidana tambahan pengumuman identitas dan kebiri kimia
3. Hukuman denda Rp 500 juta dan restitusi kepada korban Rp 331 juta
4. Pembubaran yayasan pesantren termasuk Madani Boarding School
5. Penyitaan aset dan barang bukti untuk dilelang
Geger Domba Mata Satu di Garut
Kelahiran seekor domba bermata satu membuat geger warga Garut, Jawa Barat. Video aksi domba tersebut beredar di media sosial.
Video domba bermata satu itu diunggah oleh sejumlah akun TikTok, Facebook hingga YouTube pada Jumat (11/2) lalu. Video yang diunggah rata-rata hampir sama.
Seperti dilihat detikcom, hari ini, dalam video berdurasi 16 detik yang tersebar, terlihat seekor domba kecil berwarna dominan putih dan hitam yang bermata satu.
Posisi matanya terlihat berada di tengah-tengah kepala. Lidah domba tersebut terlihat menjulur ke depan saat sejumlah orang di sekelilingnya memberi air.
"Hayang nyusu eta teh (Pengin minum susu itu)," ujar seorang perempuan dalam video berbahasa Sunda.
Sejumlah warganet berkomentar mengenai lahirnya domba bermata satu tersebut. Video itu banyak mengundang respons warganet di media sosial.
"Domba Dajjal eta mah," cetus salah seorang warganet di sebuah WhatsApp Group warga Garut menanggapi video domba tersebut.
Belakangan diketahui, domba tersebut merupakan milik warga Garut. Pemiliknya adalah Fitri dan Yogi, warga Kecamatan Mekarmukti, Garut.
"Betul itu punya saudara saya. Fitri sama Ogi," kata Hendi, kerabat Fitri saat dikonfirmasi detikcom.
Hendi mengatakan domba tersebut lahir pada hari Jumat lalu. Indukannya melahirkan dua anak domba. Satu dalam kondisi normal, satu lagi bermata satu.
"Lahirnya hari Jumat siangan. Lahirnya dua anak domba. Satu normal, satu matanya satu," ungkap Hendi.
Namun, Hendi mengungkapkan domba yang terlahir aneh itu sudah mati. Domba itu mati pada Minggu (13/2/2022) kemarin.
"Betul, matinya kemarin, hari Minggu," kata Hendi.
Hendi menjelaskan, 'domba dajjal' itu lahir pada Jumat (11/2) lalu di rumah kerabatnya di kawasan Kecamatan Mekarmukti, Garut. Sejak saat lahir, domba tersebut dalam keadaan yang mengkhawatirkan.
Selain hanya memiliki mata satu, domba tersebut juga dalam keadaan yang rapuh. Selain itu, domba juga tidak memiliki hidung.
"Hidungnya enggak ada. Cuman ada mulut, telinga dua, mata satu dan tanduk satu," kata Hendi.
Sejak lahir juga pemilik agak kesulitan dalam merawat domba. Bahkan 'domba dajjal' itu hanya diberi pakan berupa susu sachet. "Cuman dikasih susu yang Rp 2 ribu-an dari warung," ungkap Hendi.
Wanita Beratribut Geng Motor Ditemukan Tewas Dalam Kamar
Warga Desa Jambenenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi dikagetkan dengan temuan seorang remaja perempuan yang ditemukan meninggal dunia.
Kapolsek Kebonpedes, IPTU Tommy Ganhany Jaya Sakti mengatakan, korban berinisial PM (19) meninggal dunia dalam kondisi memprihatinkan dan dalam keadaan mulut berbusa. Dia mengatakan, perempuan itu meninggal pada Minggu (13/02) sekitar pukul 19.30 WIB.
"Korban telah meninggal dengan kondisi mengeluarkan busa pada bagian mulutnya," kata Tommy dalam keterangannya, hari ini.
Dia mengatakan, kejadian tersebut diketahui berdasarkan laporan dari masyarakat setempat. Pihaknya bersama Polres Sukabumi Kota bergegas menuju lokasi dan memasang garis polisi.
Sementara itu, jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin Kota Sukabumi. Menurutnya, korban ditemukan dalam kondisi terlentang di atas kasur.
"Saat kami tiba di lokasi, posisi korban dalam kondisi terlentang di kasur. Pada tubuh korban terdapat tato di bagian tangan kanan dan kirinya. Selain itu, korban juga menggunakan kaos warna hitam lambang salah satu geng motor," ujarnya.
Berdasarkan hasil visum di RSUD Syamsudin, hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ketika disinggung mengenai penyebab kematian korban, Tommy menjawab, saat ini pihak kepolisian tidak bisa memberikan keterangan secara resmi soal penyebab kematian korban.
"Kematian korban belum bisa diketahui secara pasti. Sebab, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan pihak keluarganya juga tidak membuat laporan dan menerima kejadian tersebut murni sebagai musibah," pungkasnya.
Remaja Cililin Tewas Ditusuk
Rudi Algifari (17), remaja asal Kampung Saar, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi korban penusukan yang dilakukan temannya.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu (12/2) sekitar pukul 21.30 WIB di dekat rumah korban. Akibat penusukan itu korban akhirnya meninggal dunia pada Minggu (13/2) sekitar pukul 07.00 WIB di rumah sakit.
Kerabat korban, Aas (46) mengatakan sebelum kejadian penusukan tersebut korban diketahui sedang bermain gitar tak jauh dari rumahnya. Kemudian ia mendengar korban cekcok dengan seseorang yang diduga pelaku.
"Tiba-tiba itu ada warga yang teriak katanya ada yang ditusuk. Saya keluar ternyata korbannya itu saudara saya," ujar Aas kepada wartawan hari ini.
Aas menjelaskan korban ditemukan oleh teman-temannya tengah merintih menahan sakit dengan pakaian berlumuran darah. Remaja tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Pelaku langsung kabur bawa senjata tajamnya. Tapi salah satu teman pelaku berhasil tertangkap oleh warga dan langsung dimintai keterangan," tutur Aas.
Kapolsek Cililin AKP Deni Nurcahyadi membenarkan kejadian penusukan tersebut. Ia mengatakan penusukan itu terjadi akibat korban yang tidak terima dikatai 'berenyit' atau dalam bahasa Indonesia berarti bocah oleh pelaku.
"Jadi pelaku ini datang ke tempat korban untuk bertemu pacarnya. Kemudian temannya menelepon tanya ada siapa di situ, pelaku bilang ada berenyit atau anak kecil, nah di situ korban tidak terima dengan ucapan pelaku," kata Deni.
Korban dan pelaku terlibat cekcok sampai akhirnya dipisahkan oleh teman pelaku. Saat pelaku dibawa untuk menjauhi korban, pelaku tiba-tiba melompat dan menusuk korban dengan senjata tajam.
"Korban ditusuk di bagian punggung. Jadi pelaku ini sudah bekal pisau dari rumahnya. Setelah itu pelaku kabur dan sekarang kita kejar," kata Deni.
Perajin Tahu-Tempe di Jabar Ancam Mogok Produksi
Perajin tahu tempe di Jawa Barat (Jabar) bakal menggelar aksi mogok produksi. Aksi itu dilakukan karena terus naiknya harga bahan baku kedelai.
Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Jabar Muhamad Zamaludin mengatakan, aksi mogok itu rencananya akan dilakukan pada Senin 21 Februari 2022 pekan depan.
"Iyah benar (mogok). Nanti itu tanggal 21, 22, 23 Februari 2022," kata Zamaludin saat dihubungi detikcom melalui sambungan telepon, hari ini.
Menurutnya kenaikan harga kedelai saat ini sudah diatas kewajaran. Sementara para perajin kesulitan untuk ikut menaikkan harga jual tahu tempe.
Saat ini harga bahan baku kedelai sendiri kata Zamaludin berada di kisaran Rp 11.200 perkilogram dari yang tadinya Rp 9.400. Harga itu terus naik sejak dua bulan terakhir.
*Karena bahan baku terus naik, sedang kita naikin harga tahu tempe susah. Bahan baku kedelai itu harganya Rp 11.200 lebih lah perkilo dari normalnya dulu Rp 9.400, itu juga tergolong tinggi. Sekarang terus naik," ungkapnya.
Nantinya semua perajin tahu tempe di Jabar kompak akan melakukan mogok produksi selama tiga hari. Paguyuban juga akan menyebarkan surat edaran terkait aksi tersebut.
Masih kata Zamaludin, para perajin diperkirakan juga akan melakukan aksi sweeping kepada perajin yang masih produksi di saat masa mogok.
"Kita sudah sepakat nanti ada edaran juga buat teman-teman perajin. Kalau ada yang tetap produksi biasanya ada yang sweeping masing-masing di tiap daerah secara spontan. Kami di paguyuban enggak menyarankan itu, tapi spontan disaat pada libur ada yang curi start ya pasti ada yang sweeping," ujarnya.
Untuk saat ini produksi tahu tempe di Jabar sendiri masih terbilang normal meskipun ada beberapa perajin yang merugi karena mahalnya harga kedelai. Aksi mogok produksi sendiri bertujuan agar pemerintah bisa menekan harga kedelai.
"Tuntutannya ya tentu harga kedelai diturunkan lagi minimal ke semula lah ke harga Rp 9.400 lah, karena naiknya ini gak langsung jebret 2000 gitu engga, naiknya sehari Rp 100, Rp 200 kadang Rp 400 terus aja naik," tutup Zamaludin.