Rika Oktaviani (24), perempuan asal Kampung Kuta, Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban perdagangan orang atau human trafficking. Keluarga sudah mengadukan persoalan ini ke polisi.
Melasari (28), kakak kandung korban mengatakan pihak keluarga sejauh ini tidak mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Dari sang Adik, Mela mendapatkan setiap perkembangan dan kondisinya di Arab Saudi.
"Saya menduga Rika jadi korban trafficking, dia diberangkatkan oleh sponsor inisisal RS. Kalau perusahaannya yang saya tahu PT Panca Banyu Ajisakti. Adik saya pergi dari rumah tanggal 28 Desember 2021, berangkat ke Saudi 3 Januari 2022," kata Mela kepada detikcom, Minggu (13/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mela mengaku heran, pihak keluarga sama sekali tidak mendapat kabar soal rencana adiknya ke Arab Saudi. Keluarga dikabari saat adiknya itu sudah akan diberangkatkan ke Jakarta.
"Seperti tertipu sama sponsor, tidak tanggung jawab. Awalnya keluarga tidak mengenal nama sponsornya karena Rika kenalannya di FB. Terus pemberangkatan tidak ada etika tidak datang atau minta izin ke keluarga. Berangkat ke Arab mendadak tahu-tahu sudah bikin tiket sudah ada paspor cek medikal ke PT nya di Jakarta," ucap Mela.
Mela mengungkap kondisi adiknya yang memprihatinkan saat berada di penampungan. Setiap hari adiknya itu dapat jatah makan satu kali. Ketika lapar adiknya makan mie instan mentah dan ketika haus minum air keran.
"Waktu di penampungan enggak bisa keluar, dikasih makan sehari sekali tiap jam 15.00 WIB, sampai nangis bilang lapar, minum juga berebut air keran. Tidak manusiawi, makan mie kering, nasi kotak dibagi tiga, mie mentah diremas," ujarnya.
Mela menyebut kini adiknya itu memang sudah bekerja, namun pekerjaannya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan. "Awalnya kata adik saya dia akan dijadikan pengasuh anak, namun sekarang dia malah bekerja sebagai petugas kebersihan, satu rumah 4 jam dia bekerja di beberapa rumah kerjanya sampai malam," ungkapnya.
Rika saat ini berada di daerah Riyadh. Keluarga berharap Rika bisa pulang karena sponsor yang memberangkatkannya hilang tanpa jejak.
"Harapan keluarga pengen dipulangkan, kita tahu keberangkatannya tidak resmi, saya takutnya gimana-gimana. Kita juga belum tahu apakah akan digaji atau enggak, sementara dia di sini kan ada tanggungan ada dua anaknya. Usia 7,5 tahun satu lagi hampir 5 tahun mau masuk PAUD. Kami juga sudah mengadukan hal ini ke Polsek dan Polres," ujar Mela.
(sya/mso)