Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mengalami penambahan setiap harinya sejak sebulan terakhir. Berdasarkan data di Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) COVID-19 Bandung Barat, saat ini angka kasus COVID-19 mencapai 19.606 kasus. Rinciannya 373 orang positif aktif, 18.966 orang dinyatakan sembuh, dan 267 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Eisenhower Sitanggang mengatakan mayoritas masyarakat yang terpapar positif COVID-19 dari segi karakteristiknya hampir 40 persen probable varian Omicron.
"Dari segi karakteristik gejala asymptomatic lebih kurang 40 persen Omicron tapi probable. Karena diagnostik pasti harus melalui Whole Genome Sequencing," kata Eisenhower, Jumat (11/2/2022).
Kebanyakan mereka yang terpapar COVID-19 saat ini hanya mengalami gejala ringan sehingga tak sampai dirawat di rumah sakit. "Mayoritas bergejala ringan dan isolasi mandiri saja. Untuk BOR kita juga sampai hari ini itu di bawah 2 persen atau tepatnya 1,8 persen," ucap Eisenhower.
Kendati tak menunjukkan gejala yang berat, hal yang perlu digarisbawahi yakni karena vaksinasi. Menurutnya, orang yang telah menjalani vaksinasi dua dosis bakal lebih kuat terhadap paparan COVID-19.
"Data menunjukkan orang yang dirawat itu yang tidak divaksinasi, jadi kalau gejala ringan karena sudah divaksinasi," ujar Eisenhower.
Pihaknya meminta agar masyarakat Bandung Barat yang sampai saat ini masih enggan divaksinasi agar segera mengubah pendiriannya agar mau divaksinasi. "Jadi kami minta bantuan semuanya termasuk media, ini lho datanya yang tidak divaksinasi walaupun Omicron disebut fatality-nya rendah tapi berisiko juga karena tidak divaksinasi," ujar Eisenhower.
Simak Video 'Tips Asupan yang Disarankan WHO untuk Percepatan Pemulihan Covid-19':
(mso/bbn)