.webp)
Sebanyak 92 orang di Lebak terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lebak, Banten. Empat (sebelumnya ditulis dua) di antaranya meninggal dunia.
"Sejak Januari hingga awal Februari 2022, kasus DBD ada 92 orang. Sampai saat ini yang meninggal dunia ada empat orang," ujar Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Lebak Firman Rachmatullah kepada awak media ditemui di Dinkes Lebak, Senin (7/2/2022).
Firman mengatakan, kasus DBD tersebar di 13 kecamatan di Lebak. Penyakit ini disebabkan dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor utama dari penyakit ini, ujar Firman, karena lingkungan kotor. Terlebih wilayah Lebak memasuki puncak musim penghujan.
"Masuk musim penghujan, semua masyarakat harus waspada. Jangan ada penampungan, kaleng bekas, barang bekas harus disingkirkan. Karena jadi tempat berkembang biak nyamuk," ujarnya.
Dia mengklaim, Dinkes telah memberi penanganan kepada warga yang terkena penyakit DBD melalui Puskesmas ataupun Rumah Sakit. Sementara penanganan melalui fogging, menurut Firman tidak terlalu berpengaruh.
"Kebiasaan kita ada kasus satu langsung fogging. Padahal tidak dianjurkan karena jentik nyamuk tidak mati karena foging. Hanya membunuh nyamuk dewasa, tapi jentik nya tidak mati. Tapi jentik bisa mati dengan 3M plus yaitu menguras, mengubur, membersihkan tempat yang digunakan nyamuk berkembang biak," tambahnya.
Terakhir, Firman mengimbau kepada warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Menurutnya, itu cara terbaik untuk mencegah nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
"Mari kita peduli dengan lingkungan sekitar. Caranya dengan bersih-bersih itu langkah terbaik," pungkasnya.
Sebaran kasus DBD di 13 kecamatan di Lebak:
1. Kecamatan Rangkasbitung: 39 kasus. 4 orang dinyatakan meninggal dunia dan 2 orang dinyatakan suspek.
2. Kecamatan Cibadak: 15 kasus.
3. Kecamatan Kalanganyar: 9 kasus.
4. Kecamatan Cibeber: 5 kasus.
5. Kecamatan Cimarga: 5 kasus.
6. Kecamatan Curugbitung: 4 kasus.
7. Kecamatan Maja: 3 kasus.
8. Kecamatan Sajira: 3 kasus.
9. Kecamatan Warunggunung: 2 kasus.
10. Kecamatan Cileles: 2 kasus.
11. Kecamatan Cipanas: 1 kasus.
12. Kecamatan Cikulur: 1 kasus.
13. Kecamatan Sobang: 1 kasus.
