Peternak ayam petelur di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengeluhkan mahalnya harga pakan ayam khususnya jagung kepada Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Keluhan itu disampaikan para peternak saat Teten Masduki mengunjungi sentra peternakan dan penetasan ayam bertelur di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka pada Senin (24/1/2022).
"Jagung mahal pak, susah juga dapatnya. Mohon ke bapak tolong bantu saya peternak kecil ini," ucap Imong salah seorang peternak saat berdiskusi dengan Teten Masduki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Imong harga jagung saat ini berada di kisaran Rp 5.800 per kilogram. Harga tersebut tidak sebanding dengan harga jual yang membuat para peternak tidak mendapat keuntungan.
"Kalau biar seimbang itu harga jualnya sekitar Rp 25 ribu, tapi sekarang cuma Rp 19 ribu harga jual ke distributor. Kalau segitu tidak seimbang, tidak menutupi biaya beli pakan," keluh Imong.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada pemerintah untuk menyeimbangkan harga penjualan telur dengan harga. "Jadi saya minta tolong itu aja, seimbangkan harga jual telur dan biaya beli pakan," ujarnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Teten menjelaskan salah satu penyebab tingginya harga jagung untuk pakan ternak saat ini adalah karena belum stabilnya produksi jagung dalam negeri.
"Sebagian masih impor. Jagung kita belum stabil," ujar Teten.
Ia pun menjelaskan perlu adanya penambahan lahan produksi agar bisa memasok kebutuhan jagung dalam negeri. "Harus ditambahkan luas produksinya, tapi di Jawa ini kan terbatas. Yang dipikirkan pemerintah, produksi jagung di luar Jawa," tutup Teten.
Lihat juga video 'Nur Corner Sajian UKM Berpadu dengan Resep Rahasia Sang Ibu':