Jembatan penghubung tiga kecamatan di kawasan Cicewol, Kabupaten Sukabumi, rawan kecelakaan. Dalam sepekan ini sudah dua kali kecelakaan terjadi, satu di antaranya pemotor yang nyaris nyemplung sungai.
Jembatan penghubung antara Kecamatan Cicurug, Cidahu dan Parungkuda tersebut diketahui sempat ambruk pada April 2021. Pascakejadian itu, pemerintah setempat kemudian mengganti jembatan aspal itu menggunakan alas kayu.
"Kalau masalah kecelakaan banyak, namun enggak ada yang fatal, pada jatuh saja karena licin musim hujan. Jembatan ini sementara, tidak tahu kapan mau dibangunnya. Kemarin ada motor jatuh, tidak sampai meninggal. Kepegang tangannya satu, kalau enggak ya jatuh masuk ke sungai," kata Jumanta (50), warga di sekitar lokasi kepada detikcom, Minggu (23/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumanta menceritakan pernah beberapa kali terjadi mobil terperosok karena alas kayu yang dipakai pijakan itu berlubang dan rapuh. Menurutnya, kondisi kayu di jembatan itu rusak karena tergerus roda kendaraan dan air hujan.
"Enggak tahu lah kapan dibangun lagi, sudah banyak kecelakaan. Enggak tiap hari memang, tapi ada saja," ujarnya.
Jembatan tersebut kerap ramai dilintasi kendaraan saat hari kerja. Banyak buruh pabrik yang menggunakan akses itu, sehingga kepadatan orang dan kendaraan membuat warga berinisiatif melakukan buka tutup akses karena kondisi jembatan yang membahayakan.
Hal itu kerap memicu konflik antara warga dan pengendara yang tidak sabar untuk melintas. Ujung-ujungnya mereka adu mulut, bahkan nyaris baku hantam.
"Pengendara banyak yang enggak sabar, terutama kendaraan roda dua. Dibilangin pelan-pelan malah mengajak ribut. Saya kasihan saja, kalau sudah celaka mereka sendiri yang rugi, pengendara lain terganggu," kata Jumanta.
"Harapan cepat dibangun, kasihan pengendara lain. Ini jembatan penghubung tiga kecamatan. Jalan alternatif ada, hanya jauh, ada yang ke Kompa ada yang ke Pasir Doton. Harus memutar puluhan kilometer. Kalau roda dua bisa lewat Ciburial, hanya mobil enggak bisa lewat," tutur Jumanta.
Harapan serupa disampaikan Mama (42). Pengendara mobil itu ingin agar jembatan lekas diperbaiki. Karena lokasi itu sering terjadi kecelakaan. Sejak perbaikan darurat kurang dari setahun silam, menurutnya tidak ada upaya pemerintah untuk membuat jembatan itu kembali permanen.
"Harapannya cepat diperbaiki karena sering terjadi kecelakaan. Kasihan masyarakat. Ada (jalan) alternatif hanya jalannya rusak, tidak ada perubahan juga," ucap Mama.