Capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat baru mencapai 68,79 persen. Padahal Dinkes Ciamis menargetkan 106.656 anak selesai divaksinasi pada bulan Januari ini.
Ada sejumlah kendala yang membuat capaian vaksinasi anak di Ciamis belum 100 persen. Seperti terkendala izin orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk divaksinasi, tertunda karena sakit dan sebelumnya telah mendapat vaksin BIAS.
"Jadi masih ada orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk divaksin COVID-19. Ada juga kendala karena sakit saat mau divaksin dan sebelumnya mendapat vaksin BIAS," ujar Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Ciamis Harun Al Rasyid, Kamis (20/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun gencar dilakukan. Dinkes Ciamis kerjasama dengan Polres, Kodim, Disdik dan SKPD lainnya.
"Kita mulai start vaksinasi anak sejak 8 Januari 2022 dan terus melakukan akselerasi vaksinasi usia 6-11 tahun setiap hari di sekolah-sekolah. Terus berlanjut," ungkapnya.
Guna meningkatkan antusiasme vaksinasi anak, pelaksanaan vaksinasi dilakukan di tempat menarik. Seperti di Toserba, Obyek Wisata Ciung Wanara Karangkamulyan, tempat wisata Waterboom.
"Sabtu nanti tanggal 22 Januari 2022 kita akan melaksanakan vaksinasi di Astana Gede Kawali," ungkapnya.
Walaupun terkendala izin orang tua, namun secara umum antusiasme anak dan orang tua cukup baik. Terbukti dalam 10 hari kerja capaian vaksinasi mencapai 6,79 persen. Sehingga pihaknya optimistis di bulan Januari ini bisa selesai.
Gebyar vaksinasi COVID-19 digelar di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Jalan Selabintana, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Warga yang menjalani vaksinasi mendapatkan sembako berupa beras sebanyak 2,5 kilogram.
Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih mengatakan pemberian beras tersebut dilakukan sebagai upaya akselerasi percepatan vaksinasi di lingkup masyarakat. Rencananya, beras 2,5 kilogram akan dibagikan selama tiga hari ke depan.
"Polres Sukabumi Kota menyiapkan paket sembako bagi para peserta atau warga masyarakat Kota maupun Kabupaten Sukabumi dan warga luar daerah yang menjalani vaksinasi di gebyar vaksin kali ini," kata Astuti kepada detikcom, Kamis (20/1/2022).
Dia mengatakan setidaknya ada 200 paket beras yang disiapkan di hari ini. Gebyar vaksin tersebut berlaku untuk umum mulai dari usia 12 tahun ke atas, lansia, anak usia 6-11 tahun dan vaksinasi booster.
Adapun pemberian beras 2,5 kilogram untuk penerima vaksin ini akan dilakukan selama tiga hari ke depan, dari 20 sampai 22 Januari 2022 di BBPBAT. Pelayanan vaksinasi COVID-19 mulai dibuka pada pukul 08.00 WIB sampai selesai.
"Tidak ada target (pemberian sembako) namun pagi ini sudah menyiapkan 200 paket. Hal ini merupakan bentuk apresiasi dari Polres Sukabumi Kota terhadap warga masyarakat yang berperan aktif mendukung Pemerintah dalam penanganan COVID-19 melalui vaksinasi," ujarnya.
Gebyar vaksin ini melayani vaksinasi dosis dua menggunakan vaksin jenis Sinovac dan Astrazeneca serta vaksin booster menggunakan jenis Astrazeneca. Sasaran peserta dari warga Kota dan Kabupaten Sukabumi maupun luar daerah.
Salah satu warga Kecamatan Cikole, Siti Julaeha (34) mengaku senang bisa mendapatkan vaksin dan beras gratis. Menurutnya, prosesnya pun mudah dan tidak menghabiskan waktu yang lama.
"Mudah ya, cuman nunggu 5 menit, cepat (karena) diarahkan petugas. Dapat beras gratis juga, lumayan buat kebutuhan di rumah," ujarnya.
Diketahui, gebyar vaksinasi ini juga bekerja sama dengan beberapa pihak. Salah satunya dengan RS BhayangkaraSetukpaLemdikpol KotaSukabumi dan RS KartikaSukabumi selakuvaksinator.
Beragam cara dilakukan agar membuat bocah-bocah mau divaksin COVID-19. Di Garut, polisi 'menyembunyikan' tenaga kesehatan agar anak tak takut divaksin.
Hal tersebut terjadi dalam kegiatan Gebyar Vaksinasi yang dilakukan Polres Garut, Kamis (20/1/2022) siang.
Dalam kegiatan itu, polisi mengundang ribuan warga Garut untuk disuntik vaksin. Ada beragam jenis dan dosis vaksin yang disediakan. Mulai dari dosis pertama, dosis kedua, vaksin booster, hingga vaksin untuk anak.
"Khusus untuk vaksin anak, kami memiliki inovasi dengan membuat booth suntik khusus untuk anak," kata Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan di lokasi.
Baca juga: Tokoh Sunda Minta PDIP PAW Arteria Dahlan |
Dalam kegiatan yang dibuka Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana itu, polisi membuat vaksinasi untuk anak berbeda. Anak-anak yang datang disuntik di dalam sebuah bilik. Tidak ada nakes di dalamnya. Nakes yang menyuntik 'bersembunyi' di balik tirai bilik tersebut.
"Kami mencoba mereduksi, anak-anak supaya tidak takut untuk divaksin. Jadi mereka tidak melihat nakes dan jarum suntik. Anak dialihkan perhatiannya ke iPad untuk melihat layanan media sosial," katanya.
Beragam permainan dan hiburan juga disiapkan. Mulai dari PlayStation, hingga badut dan spiderman yang sepanjang acara sibuk diajak berfoto para bocah.
Kegiatan ini diklaim polisi efektif dalam menarik minat anak-anak untuk bersedia divaksinasi. "Untuk hari ini kita siapkan 2 ribu dosis untuk anak," katanya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana yang hadir dalam pembukaan gebyar vaksinasi itu mengapresiasi warga Garut yang bersedia untuk divaksin. Suntana juga acung jempol untuk pemerintah setempat yang terus menggeber upaya vaksinasi COVID-19.
"Terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Garut dan teman-teman instansi terkait, atas kesadarannya mengajak masyarakat dan masyarakat yang memang bersedia untuk divaksin," kata Suntana.