.webp)
BPBD Pandeglang terus mematangkan agenda perbaikan rumah warga yang rusak terdampak gempa magnitudo (M) 6,6 di Banten. Rencananya, agenda tersebut dilaksanakan setelah melewati masa transisi tanggap darurat bencana.
"Tanggap darurat kan waktunya 14 hari, setelah itu ada masa transisi yang rencananya 60 hari. Setelah transisi baru dilaksanakan rehabnya," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD dan Damkar Pandeglang Girgi Jantoro kepada detikcom, Selasa (18/1/2022).
Menurut Girgi, saat ini Pemkab Pandeglang tengah fokus menangani korban dampak gempa Banten dengan menetapkan status tanggap darurat bencana. Selama 14 hari nanti pemkab menjamin kelangsungan hidup warga yang terdampak bencana gempa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kami masih fokus menjamin kelangsungan hidup warga yang terdampak. Distribusi bantuan, pendirian tenda darurat, itu yang sekarang kami lakukan," ucap Girgi.
Sebelumnya, Girgi menjelaskan data rumah rusak korban gempa Banten akan diverifikasi ulang lantaran masih bersifat sementara. Hingga kini, sudah ada dua ribuan data rumah rusak terdampak gempa yang dilaporkan ke BPBD Pandeglang.
Setelah data ini terverifikasi, pihaknya akan melaporkan data tersebut ke pemerintah pusat untuk diajukan dana perbaikan rumah. Adapun rincian anggaran untuk rehab tersebut di antaranya Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak sedang dan Rp 10 juta untuk rusak ringan.
