.webp)
Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali bertambah usai ada tiga orang yang dinyatakan positif aktif COVID-19. Padahal beberapa hari sebelumnya, kasus COVID-19 masih nol kasus sejak awal pandemi menghantam pada awal tahun 2020 lalu.
Kendati kembali tercatat ada tiga kasus positif aktif, sejak akhir November 2021 sampai pertengahan Januari 2022 tidak ada lagi pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia.
Berdasarkan data di Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) COVID-19 Bandung Barat total jumlah kasus COVID-19 saat mencapai 19.153 kasus. Rinciannya pasien positif aktif 3, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 18.884 orang, dan pasien meninggal dunia sebanyak 266 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi awal tahun data kasus positif sempat nol kasus, tapi sekarang bertambah 3. Cuma di kita Alhamdulillah tidak ada lagi penambahan angka meninggal dunianya," ungkap Juru Bicara Satgas COVID-19 Bandung Barat Agus Ganjar Hidayat saat dihubungi detikcom, Sabtu (15/1/2022).
Pihaknya tetap meminta masyarakat waspada dan tidak kendur menjalankan prokes. Apalagi saat ini ada potensi penularan dari varian Omicron setelah dua warga Bandung Barat juga probable Omicron.
"Tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, bukan berarti dengan nol kasus ini prokes masyarakat malah mengendur," ucapnya.
Menghadapi potensi lonjakan kasus COVID-19 varian omicron tersebut, Pemkab Bandung Barat menyiapkan langkah antisipasi terutama dari kesiapan sarana dan prasarana di tiga rumah sakit yang disiagakan.
Tiga rumah sakit yang disiagakan tersebut di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan, RSUD Lembang, serta RSUD Cililin.
"Untuk ruang isolasi disiapkan di 3 rumah sakit yang disiagakan untuk menghadapi lonjakan kasus gelombang ketiga ini. Sampai saat ini BOR masih sangat rendah karena tersisa 3 kasus positif," ujarnya.
Warga Gelar Istigosah
Di tengah ancaman lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, ribuan masyarakat di wilayah Bandung Barat melangsungkan doa bersama dan istigosah di Masjid Ash Siddiq, Pemkab Bandung Barat, pada Jumat (14/1/2022).
Istigosah tersebut dilaksanakan ribuan warga Bandung Barat dengan harapan pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama dua tahun belakangan bisa segera berakhir dan kehidupan kembali normal.
"Setelah 2 tahun pandemi ini, kita ingin bangkit dari keterpurukan yang dialami masyarakat. Banyak saudara-saudara kita yang meninggal karena COVID-19 juga," ungkap Ketua Pelaksana Istigosah P24 Majelis Dzikir Muhammadinil Al-Fatih, Dodi Suherman kepada wartawan.
Keputusan untuk melangsungkan istigosah di bulan Januari yakni sebagai penyampaian harapan waktu yang berjalan setahun kedepan bisa berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Sejak awal tahun ini kita langsung memanjatkan doa supaya sepanjang tahun 2022 ini kehidupan kita bisa menjadi lebih baik, enggak ada lagi lonjakan kasus COVID-19," ujar Dodi.
Tak cuma dengan doa, harapan agar kasus COVID-19 terutama di Bandung Barat bisa segera menghilang juga didukung dengan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi jemaah istigosah yang datang.
"Kita juga sediakan 500 dosis vaksinasi untuk jemaah yang belum divaksinasi. Ini langkah nyata kita biar COVID-19 di KBB bisa ditekan dan harapannya sampai menghilang," kata Dodi.
(yum/bbn)
