Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau booster untuk masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal dimulai pekan depan sesuai penjadwalan dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Saat ini Dinas Kesehatan Bandung Barat masih melakukan persiapan sebelum vaksinasi booster digelar, mulai dari mempersiapkan lokasi vaksinasi, penyediaan dosis vaksinasi, sampai penginformasian pada masyarakat.
"Untuk booster dimulainya minggu depan. Untuk pelaksanaannya di fasyankes seperti puskesmas, rumah sakit, dan rumah sakit maupun klinik swasta juga bisa," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Bandung Barat Nurul Rasyihan saat dihubungi detikcom, Kamis (13/1/2022).
Nurul menyebut booster untuk masyarakat yang sudah divaksinasi dosis 1 dan 2 dilaksanakan serentak untuk semua kategori mulai dari usia 18 tahun sampai kategori lanjut usia (lansia).
"Tapi memang diutamakan dulu booster itu untuk lansia yang punya komorbid immunocompromised. Sisanya kita menunggu bola, jadi yang mau booster bisa langsung datang ke fasyankes membawa syarat-syaratnya," terang Nurul.
Adapun syarat-syarat bagi masyarakat yang hendak divaksinasi yakni telah divaksinasi dosis 1 dan 2 serta memiliki aplikasi PeduliLindungi. Setelah itu tinggal mendatangi tempat pelaksanaan vaksinasi terdekat.
"Untuk ketentuannya yang dosis 1 dan 2 divaksinasi dengan Sinovac nanti boosternya antara Astrazeneca atau Pfizer setengah dosis. Kalau yang dosis 1 dan 2-nya pakai Astrazeneca, nanti boosternya Moderna setengah dosis juga," jelas Nurul.
Nurul memastikan semua vaksinator sudah siap untuk melaksanakan booster meskipun juga berbarengan dengan pelaksanaan vaksinasi reguler untuk masyarakat umum dan anak-anak usia 6-11 tahun.
"Untuk vaksinatornya sudah siap semua, jadi enggak akan terganggu yang vaksinasi regulernya karena yang swasta juga bisa melaksanakan booster," tegas Nurul.
Sampai saat ini vaksinasi COVID-19 di Bandung Barat terus berjalan. Berdasarkan catatan Dinkes Bandung Barat, vaksinasi dosis 1 mencapai 83,58 persen sementara dosis 2 mencapai 57,13 persen.
(mso/bbn)